Fanatisme Pendukung Jokowi
Untung Jutaan Rupiah Berkat Foto Jokowi
Riko, 41 tahun membolak–balikkan ratusan foto yang dibungkus dalam sebuah kantong plastik, di Econvention, Ancol Jakarta Utara, Sabtu pagi (7/9) lalu. Pandangan matanya menyapu sekeliling lobi gedung yang mulai ramai pengunjung.Ratusan peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mulai masuk ruangan. Di pintu utama anggota Satgas Cakra Buana berjajar dua baris mengatur peserta yang ingin masuk. Sejurus kemudian, Riko berlari menghampiri seorang peserta sambil menunjukkan sebuah foto.
Setelah berbincang sebentar, ia mengajak peserta yang mengenakan jas merah tersebut ke sebelah kanan tangga berjalan atau eskalator. Riko berhasil membujuk si pengunjung tersebut membeli foto hasil jepretannya.
Hampir seluruh jepretan Riko laku terjual. Ada satu trik yang dia pakai, yakni mengabadikan momen saat pengunjung berusaha menyalami, Joko Widodo (Jokowi). Seluruh foto yang dijual Riko ada gambar Jokowi diapit satu atau dua peserta Rakernas.
Di acara Rakernas PDI Perjuangan akhir pekan lalu, memang Jokowi menjadi sosok yang paling diburu. Pada saat rakernas dibuka pada hari Jumat, Riko menjepret semua pengunjung. Namun karena banyak peserta yang berebut ke Jokowi, baik sekadar salaman maupun minta difoto, Riko memutuskan untuk khusus menjepret mantan wali kota Surakarta itu.
Keberadaan Jokowi di arena Rakernas selama dua jam, mulai pukul 14:00 hingga 16:30-an, sudah cukup bagi Riko untuk membidikkan kamera ke orang-orang yang berada dekat dengan pria yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta itu.
Selepas Maghrib, ia pun meninggalkan Econvention Ancol untuk mencetak hasil bidikannya dan sekalian kembali ke rumahnya di daerah Kramat, Jakarta Timur. Sabtu paginya dia kembali ke Ancol menawarkan foto-foto tersebut.
"Sekarang tinggal panen aja. Kami kasih lihat ke dia (peserta), ini pak fotonya, pasti mau (beli), Jokowi kan lagi naik (populer)," kata Riko kepada detikcom, Sabtu (7/9) lalu di Ancol, Jakarta Utara.
Pria asal Langkat Sumatera Utara ini mengatakan kepopuleran Jokowi menjadi alasan baginya untuk memanfaatkan momen Rakernas ini. Apalagi, peserta rakernas yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia jarang sekali mendapat kesempatan bertemu Jokowi.
"Yang dari Sumatera dan Indonesia Timur kemarin banyak pesen, minta difotoin, yang luar pulau Jawa lah," kata bapak tiga anak ini.
Ada sekitar 150 orang yang berhasil dijepret Riko bareng Jokowi. Modal yang ia keluarkan untuk biaya cetak mencapai Rp 1 juta. Setiap lembar foto dia jual dengan harga Rp 25 ribu.
Riko mengaku, faktor Jokowi turut mendongkrak penghasilannya pekan lalu. Jika tak ada Jokowi atau hanya menjadi juru foto di acara seminar dan workshop dia hanya mendapat penghasilan Rp 1 hingga Rp 1,5 juta.
"Sekarang baru setengah yang laku, saya sudah dapat Rp 2,5 juta. Sampai besok (Ahad) semoga habis ini, karena kan susah nyari orangnya rame begini," kata Riko.
Kepopuleran Jokowi juga dibaca oleh Herman, 54 tahun untuk mendulang rupiah. Dia membantu mewujudkan keinginan peserta Rakernas berada dalam satu bingkai foto dengan Jokowi, meski tak sempat salaman.
Jokowi langsung diserbu pengunjung yang mengajak bersalaman maupun foto bareng. Mereka beradu cepat dengan para kuli tinta yang juga ingin wawancara Jokowi.
Sepuluh menit setelah Jokowi berlalu, dua petugas keamanan mendatangi dan memaksa agar lapak pedagang kaus 'Jokowi Presiden 2014' dibubarkan. Pedagang yang mengatasnamakan Barisan Relawan Jokowi Presiden ( BARA JP) 2014 itu pun kaget.
"Bubar, pindah, angkat itu semua (kaus), gak boleh dagang di sini, di mana keadilan kalau kalian juga dagang di sini!," kata salah satu petugas keamanan di Eco Park Convention, Ancol.
"Jangan mentang–mentang jual kaus Jokowi kalian seenaknya," petugas keamanan yang lain menimpali dengan suara tak kalah keras.
Mendengar hardikan petugas keamanan tersebut, para relawan langsung membereskan dagangannya dan bersiap untuk mengamankan kausnya. Sikap petugas yang terkesan tak sabar, dan main bentak membuat para relawan juga tersulut emosi.
"Diam, saya paham. Kami jualan juga bukan untuk cari makan," kata Vivi, 38 tahun salah satu pedagang dengan suara tinggi. Dia pun mengajak rekannnya memindahkan kaos dagangan, dan menutup lapak yang telah digelar sejak hari pertama pelaksanaan Rakernas tersebut
Sekretaris Jenderal Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014, Ferdy Semaun menuding, ada pihak yang menekan petugas keamanan Ancol untuk menggusur lapak mereka. Pasalnya sejak hari pertama, baik Satgas maupun panitia Rakernas tak mempermasalahkan dagangan kaus Jokowi.
Bahkan beberapa Satgas dan panitia turut 'nongkrong' bareng relawan karena memang masih memiliki hubungan secara organisasi.
"Dari kemarin gak ada masalah, udah mau penutupan malah gini (digusur). Mau jualan di bawah (sebelah kiri gedung) tapi sudah penuh," kata Ferdy saat berbincang dengan detikcom usai membereskan kaus dagangannya Sabtu, (7/9) lalu.
Menurut Ferdy, berjualan kaus merupakan salah satu cara mereka untuk menyampaikan aspirasi. Melalui kaus itu pula masyarakat lain diajak mendukung Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Umum 2014 mendatang.
Kini para relawan telah memproduksi sebanyak 5.000 kaus, yang kemudian disebar ke berbagai daerah di Indonesia hingga ke luar negeri seperti Hongkong.
Awalnya, penjualan kaus dilakukan secara online dan menggunakan jejaring sosial. Pembelinya sebagian besar merupakan anggota relawan BARA JP. Mereka baru memutuskan membuka lapak saat ada Rakernas yang dihadiri banyak kader PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia.
Menurut Ferdy, ada 2000 kaus yang dijual di arena Rakernas PDI Perjuangan pekan lalu. Kaus itu berwarna putih dengan desain depan gambar Jokowi, dan tulisan Jokowi 2014, sementara di bagian belakang terdapat logo BARA JP.
Selain itu, ada juga kaus dari Jakarta Baru Cepat Tanggap (JBCT). Di bagian depan kaos ini bertuliskan 'Menuju Indonesia Baru', lengkap dengan gambar Jokowi. Sementara di bagian belakang tertulis "2014 He Is my President".
Kedua desain kaus tersebut dibanderol seharga Rp 50 ribu. Sejak hari pertama Rakernas kaus dengan gambar Jokowi banyak diserbu pengunjung.
"Sampai sekarang, yang hari ini sudah laku 1500 kaus," kata bapak tiga anak ini. Menurut Ferdy, modal pembuatan kaos tersebut diperoleh dari saweran relawan.
Rencananya hasil dari penjualan kaus tersebut akan digunakan kembali untuk memproduksi dan memperbanyak kaus 'Jokowi 2014'. Sisanya digunakan untuk biaya operasional BARA JP.
Meski lapak telah tergusur, Ferdy dan kawan–kawan tetap bertekad untuk menggalang dukungan bagi Jokowi. Salah satunya dengan cara menjual kaus melalui media sosial. Mereka juga akan mencari tempat yang dapat dijadikan sebagai gerai kaus Jokowi.
Menjelang Maghrib, Ferdy, Vivi dan beberapa orang lainnya menggelar dagangan mereka di samping gedung. Mereka bergabung dengan pedagang lainnya. "Jualan ini bukan prioritas, prioritasnya menggalang dukungan," kata Ferdy.
UNIC 10 Sep, 2013
-
Source: http://wowunic.blogspot.com/2013/09/untung-jutaan-rupiah-berkat-foto-jokowi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com