Stephanie Banister melakukan sejumlah kesalahan saat wawancara dengan media 7 News yang berafiliasi dengan CNN. "Saya tidak menentang Islam sebagai negara, namun saya pikir hukum mereka tak bisa diterima di Australia," kata Banister seperti dilansir CNN, Senin (12/8/2013).
Kemudian Banister pun berujar: "Kurang dari 2 persen warga Australia mengikuti haram." Tidak jelas apakah yang dimaksudnya dengan haram adalah kitab suci Al-Quran. Sementara haram mengacu ke hal-hal yang dilarang dalam agama Islam.
Bukan cuma itu, politisi itu pun melakukan kesalahan ketika berkata tentang Yahudi. "Yahudi tidak mengikuti haram, mereka punya agama mereka sendiri yang mengikuti Yesus Kristus," cetus ibu dua anak itu.
Padahal, Yahudi ada jauh sebelum kelahiran Yesus Kristus.
Bukan cuma soal agama, Banister pun memperlihatkan miskinnya pengetahuan dirinya soal perpolitikan Australia. Saat ditanya soal skema asuransi penyandang cacat nasional, wanita itu berujar, "skema itu sedang berjalan saat ini". Padahal skema itu baru akan dimulai tahun 2016 mendatang.
Wawancara itu menuai banyak olok-olok dari publik Australia bahkan dunia, khususnya di Twitter. Video wawancaranya pun banyak beredar di YouTube. Sebagian orang mengejek Banister sebagai "Sarah Palin Australia."
Palin saat mendampingi capres Partai Republik Amerika Serikat, John McCain pada tahun 2008, terkenal akan komentar-komentarnya yang blunder. Selama kampanye, mantan gubernur negara bagian Alaska itu, pernah menyebut kedekatan Rusia dengan Alaska telah meningkatkan kinerja kebijakan luar negerinya.
Tak lama setelah kehebohan soal wawancara tersebut, Banister menyatakan mundur dari pencalonan dirinya dengan alasan adanya ancaman-ancaman untuk keluarganya.
sumber http://news.detik.com/read/2013/08/12/125937/2327451/1148/upss-calon-anggota-parlemen-australia-sebut-islam-sebagai-negara?991101mainnews