Berikut Tiga Ucapan Bung Karno yang Dikutip Jokowi - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) belakangan banyak diidentikkan dengan sosok sang proklamator, Bung Karno. Bukan karena tanggal dan bulan lahir Jokowi sama dengan wafatnya Soekarno , melainkan kebijakan-kebijakan politikus PDI Perjuangan itu dinilai yang pro-marhaen.
Dalam beberapa pidatonya, Jokowi juga sering mengutip ucapan Bung Karno. Berikut 3 ucapan Bung Karno yang dikutip Jokowi.
1. Trisakti Saat masa pencalonan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengaku sangat suka dengan ajaran Bung Karno, terutama Trisakti yang selalu menjadi dasar dan landasan Bung Karno dalam memimpin negara.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Orasi Kebudayaan dan Pentas Seni Rakyat untuk memperingati Bulan Bung Karno di Tugu Proklamasi, Cikini, Jakarta, Sabtu (23/6).
Saya selalu ingat Trisakti-nya Bung Karno. Berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya, ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan selalu mengingat perjuangan Bung Karno dalam membangun Indonesia saat awal-awal kemerdekaan.
Saya ingat Bung Karno membangun Monas sebagai line up Jakarta yang tidak kalah dengan menara Eiffel di Paris. Ini adalah cara Bung Karno dalam membangun Indonesia. Saya bangga sebagai bangsa Indonesia, bangga di Jakarta, ucapnya.
2. Kemerdekaan jembatan emas Saat sudah menjabat Gubernur DKI Jakarta dan menjadi inspektur upacara memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya menyinggung pentingnya stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi.
Mari satu padu melaksanakan pembangunan ekonomi, fisik, spiritual, pendidikan, serta meningkatkan investor dan dunia usaha, ujar Jokowi di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (17/8).
Jokowi kemudian mengutip sang proklamator Bung Karno untuk membangun kebersamaan warga Jakarta.
Mari kita bekerja keras dan tidak mengenal menyerah sebagaimana Bung Karno pernah menyampaikannya, 'kemerdekaan hanya jembatan emas untuk ke depan yang lebih baik', ujar Jokowi.
3. 'Dedication of Life' Di awal pembukaan Rakernas III PDI Perjuangan, Jokowi ditunjuk oleh Ketua Umum Megawati Soekarno putri untuk membacakan 'Dedication of Life'. Berkemeja merah dan dibalut jas merah, Jokowi membacakan dengan seksama kutipan Bung Karno pada 10 September 1966 itu.
Saja adalah manusia biasa. Saja dus tidak sempurna. Sebagai manusia biasa saja tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Hanja kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada Bangsa. Itulah 'dedication of life' ku. Djiwa pengabdian inilah jang mendjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta mendjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku.
Tanpa djiwa pengabdian ini saja bukan apa-apa. Akan tetapi dengan djiwa pengabdian ini, saja merasakan hidupku bahagia,- dan manfaat. Soekarno, 10-9-66, kata Jokowi .
Melihat Jokowi membacakan itu, Megawati yakin kader kebanggaannya itu mendapat getaran dari kutipan yang ditulis sang proklamator di akhir-akhir jabatannya sebagai Presiden RI.
Pak Jokowi saya rasakan beliau dapat getaran itu, saya bilang loh, kata Megawati disambut riuh tepuk tangan 1.300-an kader PDIP di Ecovention Ecopark Convention Ancol, Jakarta Utara, Jumat (6/9).
Melihat riuh tepuk tangan, Megawati bertanya: Buat apa tepok tangan? Orang baru getaran kok.
Ini namanya reaktif, imbuh Megawati yang disambut gelak tawa para kader.
[
sumber ]