Komentar dari Segala Penjuru Dunia, ''Mengutuk Mesir'' ! - 'SBY jangan cuma bisa bilang prihatin soal kekerasan di Mesir'

Di Terbitkan Ardana

Komentar dari Segala Penjuru Dunia, ''Mengutuk Mesir''  ! - 'SBY jangan cuma bisa bilang prihatin soal kekerasan di Mesir' 


KAIRO -- Aksi pengusiran kepolisian Mesir terhadap pengunjuk rasa pro Muhammad Mursi berakhir dengan pertumpahan darah. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir menyatakan korban tewas hingga Kamis siang mencapai 525 orang.

Bahkan semenjak Rabu (14/8) kemarin, Ikhwanul Muslimin mengumumkan angka korban yang begitu fantastis, yaitu 2.200 warga sipil. Reaksi berbagai negara umumnya mengutuk tragedi bagi kemanusiaan itu.

Sementara yang lain mengeluarkan larangan kunjungan, bahkan menahan bantuan dan kerjasama dengan Mesir. Berikut daftar negara yang bereaksi atas tragedi itu.

Turki

Perdana Menteri Turki, Recep tayyip Erdogan, yang sejak awal menyebut penggulingan Muhammad Mursi sebagai kudeta menuduh barat mengabaikan kekerasan di Mesir. Ia pun menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk secepatnya bertemu dan membahas situasi di Mesir.

Erdogan juga meminta agar pemimpin Mesir diadili dengan cara yang adil dan transparan. Khususnya atas apa yang ia sebut sebagai upaya pembantaian.

Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia, meski tak berkomentar terkait situasi terkini, mendesak warganya untuk tak bepergian ke Mesir. Dewan Turisme Rusia memperkirakan saat ini terdapat 60 ribu wisatawan Rusia di Mesir.

Mereka menyarankan agar warganya yang sedang berada di Mesir menghindari kunjungan ke kota besar dan lokasi unjuk rasa atau demonstrasi.

Prancis

Presiden Prancis Francois Hollande memanggil duta besar Mesir dan mengatakan segala sesuatu harus dilakukan untuk menghindari perang saudara. Setelah pertemuan itu ia sangat mengutuk terjadinya kekerasan berdarah di Mesir dan menuntut segera berakhirnya tindakan represif.

Pembebasan tahanan, menurut dia, bisa menjadi langkah menghormati prosedur hukum yang sedang berlangsung. Bahkan bisa menjadi langkah awal untuk memperbarui negosiasi.

Jerman

Kementerian Luar Negeri Jerman memanggil duta besar Mesir untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan Pemerintah mereka. Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle, mengatakan Kemenlu memberitahu kepada duta besar Mesir, bahwa pertumpahan darah harus berakhir sekarang.

Tunisia

Presiden yang berasal dari Partai Islam moderat, Ennahda, Rachid Ghannouchi mengatakan kekerasan di hari Rabu adalah bencana akibat menjungkirbalikkan tatanan hukum dan konstitusi. ''Kepada saudara kami di Mesir, kalian bisa mengalahkan kediktatoran dan kalian bisa mengalahkan darah dan peluru dengan perjuangan yang damai,'' tutur dia melalui email yang dikirimkan kepada media.

Denmark

Pemerintah Denmark mengumumkan bahwa negara mereka menghentikan bantuan dana ke Mesir. Bantuan dana sebesar 30 juta kroner (Rp 54 miliar ) biasanya disalurkan melalui Bank Dunia dan Organisasi Buruh InternasionalNorwegiaNorwegia mengumumkan kalau negara mereka membekukan ekspor peralatan militer ke Mesir. (ROL)


I N D O N E S I A ???



'SBY jangan cuma bisa bilang prihatin soal kekerasan di Mesir'


Militer Mesir kembali melakukan kekerasan terhadap warganya hingga berjatuhan korban tak sedikit. Komisi I DPR meminta Pemerintah Indonesia harus turut bersuara keras terhadap pelanggaran HAM yang terjadi di negeri piramida tersebut.
Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq mendesak pemerintah Indonesia tidak tinggal diam terhadap peristiwa yang terjadi di Mesir. Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia harus berperan lebih aktif lagi di dunia internasional.
"Indonesia mesti bersuara keras. Jangan diam. Presiden SBY harus di baris depan menyikapi masalah ini," ujar Mahfudz dalam keterangan pers tertulis, Rabu (14/8/2013).
Menurutnya, jika pemerintah Indonesia melalui Presiden SBY tidak bersikap tegas terhadap pembantaian di Mesir, itu artinya diam-diam pemerintah memberikan dukungan terhadap kudeta rezim militer yang menjungkirbalikkan hasil pemilu demokratis Mesir.
Dan 'Bali Democracy Forum' yang digagas Indonesia selama ini, lanjut dia, hanyalah etalase mewah untuk panggung retorika para kepala negara. Dia mengatakan pemerintah Indonesia tidak cukup hanya menyatakan keprihatinan dan seruan penghentian kekerasan bersenjata. Sikap ini tidak clear. Apalagi sikap itu baru sebatas di level menteri luar negeri. Ini persoalan sangat serius sehingga harus level Presiden yang angkat bicara.
Sikap tegas, keras dan konkret Indonesia harus clear, alasannya adalah penyelamatan demokrasi dan kemanusiaan di Mesir.
"Indonesia sebagai negara muslim demokratis terbesar di dunia sangat ditunggu sikap dan peran konkretnya saat ini," cetusnya.
"Indonesia harus segera ambil inisiatif konkret misalnya bersama Turki, dan mendesak peran forum multilateral untuk bereaksi konkret," tegas Mahfudz.
Komisi I DPR menurut Mahfudz juga mengutuk pembantaian brutal terhadap rakyat sipil Mesir oleh pihak militer. Penguasa Mesir juga harus dikutuk oleh dunia, karena ini bentuk penodaan nyata terhadap demokrasi dan hak asasi manusia.
Pembantaian ini pelanggaran HAM berat yang juga harus direspons oleh komisi HAM PBB dan pengadilan kriminal internasional.
"Ini bisa menjadi pola menular di negara-negara lain yang alami The Arab Spring," pungkas Mahfudz.

Ketua PBNU: Umat Islam harus mendukung Mursi yang dipilih secara sah dan demokratis



JAKARTA -- Tragedi pembantaian massal terhadap warga sipil yang dilakukan militer Mesir tidak hanya cukup sampai sebatas keprihatinan. Umat Islam di seluruh dunia perlu melakukan suatu langkah konkret dalam berkontribusi.
Ketua PBNU, Said Agil mengatakan, setiap muslim wajib menunjukkan solidaritasnya kepada saudara-saudara mereka yang dibantai di Mesir.
Umat Islam yang diibaratkan dalam hadis sebagai satu batang tubuh, harusnya ketika satu anggota tubuh sakit, maka yang lain akan ikut merasakan.
Demikian juga halnya dengan tragedi pembantaian Mesir, umat Islam diseluruh penjuru dunia harus ikut merasakan dan ikut membantu hingga masalah tersebut segera tuntas.
"Kita wajib memberikan dukungan, sekurang-kurangnya melalui doa. Kekuatan doa itu sangat dahsyat," kata Said kepada Republika, Kamis (15/8).
"Saya menhimbau kepada umat Islam agar membacakan qunut nazilah disetiap shalat fardhu, bahkan di dalam khutbah Jumat. Doa untuk Mesir bisa dibacakan dalam doa khutbah kedua," sambungnya.
Said menambahkan imbauan ini telah dilaksanakan dan disosialisasikan oleh para da'i anggota IKADI di seluruh Indonesia. Pun, ia  mengimbau kepada umat Islam terutama kepada ormas-ormas Islam agar berperan aktif dan menjadi pelopor terdepan dalam menyuarakan solidaritas kemanusiaan bagi Mesir.
Ormas harus aktif mendesak pemerintah Indonesia agar menyatakan sikap. Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbesar di Dunia harus menampakkan perannya bagi Mesir.
Menurut Said, ada tiga hal yang menonjol dari tragedi kemanusiaan di Mesir. "Pertama kemanusiaan, apa yang mereka (Militer Mesir) lakukan telah mencedrai nilai-nilai kemanusiaan.

Kedua, anti-kudeta. "Jika Militer terus berjalan berarti membiarkan kudeta," papar Said.
Sedangkan yang ketiga, demokratisasi. Said menegaskan umat Islam harus mendukung Mursi yang dipilih secara sah dan demokratis.

*http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/08/15/mrkllt-ketua-pbnu-umat-islam-baca-qunut-nazilah-untuk-mesir

Diterbitkan Oleh : Lebihunik.com

ARTIKEL TERKAIT