Pria ini autis namun hal itu tidak membuatnya rendah diri. Daniel Tammet justru berusaha keras untuk tetap sejajar dengan teman yang lainnya dan karena ketekunannya itu kini dia menjadi salah satu orang jenius di dunia.
Lahir pada 31 Januari 1970 di London Timur, Inggris, Daniel kerap membenturkan kepalanya di tembok dan sering menangis. Hal ini dilakukannya karena dia mengidap autis, begitu juga Daniel. Dia hanya tahu bahwa kadang hari-harinya begitu buruk dan sering kejang. Untuk menghibur, dia diajak saudaranya bermain menghafal angka. Hebatnya, Daniel mampu menghafal banyak rangkaian angka yang disebutkan oleh saudaranya tersebut.
Beranjak dewasa, setelah mereka mengetahui penyakit ini, Daniel harus rutin minum obat dari dokter untuk meredam kejang dan emosi yang tiba-tiba kacau. Meskipun dia tahu, autis tidak bisa disembuhkan 100% tapi dia membuktikan bahwa dia mampu bersikap sebagai orang biasa bahkan jenius. Pada 2004, dia memecahkan rekor baru di Eropa dengan mengingat titik desimal terjauh.
Dia dapat mengingat 22.514 digit angka yang dibacakan selama lima jam sembilan menit. Seluruh angka itu seolah langsung masuk dan terekam begitu saja di dalam otaknya. Dia juga dapat berbicara fasih dalam 10 bahasa seperti Inggris, Rumania, Gaelik, Welsh, Islandia, dan beberapa bahasa yang lain.
"Aku tahu bahwa tantangan utama penderita Autis adalah kesulitan berkomunikasi dan mengendalikan diri. Tapi percayalah, semua penderita Autis bisa membuat diri mereka sama hebatnya seperti yang normal" ucap Daniel.
Dia membuktikan bahwa kekurangan yang kita miliki bukanlah alasan untuk merasa minder, merasa bahwa kita adalah orang yang gagal, dan pikiran negatif lainnya. Membuat masalah menjadi batu lompatan akan jauh lebih baik daripada membuatnya jadi batu sandungan yang menjatuhkan kita.