Gara-Gara Tidak Punya Akun Facebook, Mahasiswa ini Ditangkap Polisi!

Di Terbitkan Ardana

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

[imagetag]

Hanya gara-gara tidak memiliki akun Facebook dan sejumlah akun media sosial lainnya seperti Twitter, seorang mahasiswa harus berurusan dengan pihak kepolisian. Hal tersebut karena dugaan adanya tindakan sosial yang menyimpang pada mahasiswa tersebut.

Ia merupakan seorang mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi ternama, yang duduk pada jurusan Teknik Informatika. Mahasiswa tersebut bernama Agung Susanto. Saat ini, pria berusia 20 tahun tersebut tengah menjalani pemeriksaan psikologis serta besar kemungkinan harus menjalani rehabilitasi pada sebuah Rumah Sakit jiwa. Hal tersebut tentu karena alasan dari tindakannya yang dinilai menyimpang serta terdapat kemungkinan ia seorang psikopat.

Sebuah hal menyimpang yang Agung lakukan ternyata telah diketahui oleh teman-temannya, tetangga, bahkan sang dosen sejak beberapa bulan terakhir. Berdasarkan laporan, Agung Susanto sering melakukan sebuah tindakan yang tidak wajar, tindakan tidak normal, serta terlihat menyimpang.

Agung Susanto juga diketahui merupakan seorang yang menggunakan smartphone secara tidak wajar. Mahasiswa kelahiran Madiun tersebut hanya menggunakan smartphone Android milinya untuk telepon dan SMS saja. Tidak seperti kebanyakan para pengguna smartphone pada umumnya, yang menggunakan secara penih smartphonenya untuk chatting, buka Facebook atau Twitter, dan memutar lagu.

Ketika di wawancarai dan dimintai keterangan oleh polisi mengenai perilakunya yang menyimpang dalam menggunakan samrtphone, Agung memberikan keterangan sebagai berikut :

"Saya hanya menggunakan smartphone ini untuk telepon dan SMS saja." ujar Agung, sambil menunjukkan samrtphone Samsung Galaxy S III miliknya.

Bukan hanya itu, perilaku menyimpang yang dilakukan oleh Agung Susanto lainnya ialah, bahwa ia sama sekali tidak memiliki akun sosial network seperti Facebook atau Twitter. Bahkan ia juga tidak peduli dengan apa yang namanya BBM dan WhatsApp.

Agung tidak pernah mau untuk membuat akun pada situs jejaring sosial terbesar di dunia, Facebook ataupun layanan micro blogging Twitter, guna melakukan update status atau berkicau seperti mahasiswa atau orang-orang normal lainnya. Perilaku yang Agung lakukan dengan tidak mau membuat akun jejaring sosial di dunia maya tersebut dinilai sangat menyimpang serta membuatnya tidak gaul dan hanya memiliki sedikit teman.

Selain itu, Agung juga tidak pernah melakukan kegiatan tawuran ataupun merusak fasilitas umum seperti mencorat-coret dinding. Agung juga tidak pernah kebut-kebutan atau ugal-ugalan dalam mengendarai motor bebek miliknya yang berkapasitas 1.000 CC. Dan Agung pun lebih suka berangkat ke kampus dengan menggunakan sepeda atau naik angkutan umum seperti bus Trans.

Perilaku menyimpang Agung tidak hanya terhenti dari anehnya dalam menggunakan smartphone. Bahkan ia juga tidak menyentuh PC Tablet seperti orang normal pada umumnya. Agung lebih suka menggunakan Komputer desktop yang ada pada kamarnya. Meskipun komputer desktop yang ia miliki memiliki spesifikasi, Core i7 3960X, Motherboard ASUS Rampage IV Extreme, RAM 64GB, Harddisk 4TB, VGA GTX 690 Gigabyte, serta telah menggunakan Windows 8 yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu, Agung hanya menggunakan komputer desktopnya untuk mengetik tugas kuliah serta bermain game kartu, Solitaire.

"Meski orang bilang PC Desktop saya memiliki harga dan spesifikasi yang jauh di atas normal, namun saya hanya menggunakannya untuk mengetik tugas kuliah dan bermain Solitaire atau Minesweeper." ungkap Agung.

Polisi menggali informasi dari orang tua Agung, dan Heru Susanto, ayah Agung, mengaku bahwa Agung memang memiliki prilaku yang tidak seperti remaja lain lakukan. Sri, ibu Agung, juga menuturkan bahwa Agung hanya menggunakan komputer desktopnya untuk mengerjakan tugas kuliah. Agung juga tidak pernah sesekali menyaksikkan film p*rno. Jangankan film, melihat foto yang berbau p*rno saja ia tidak pernah. Sri pun semakin khawatir melihat perilaku yang Agung alami.

"Nilai yang anak saya peroleh, semuanya A. Ini berbeda dengan mahasiswa normal lainnya yang biasanya cukup puas dengan nilai C atau D. Agung juga tidak pernah meninggalkan seharipun kuliahnya meskipun itu hari libur. Saya semakin khawatir, anak saya tidak pernah melihat hal-hal yang berhubungan dengan konten dewasa. Ini tidak seperti yang orang lain lakukan." tutur Sri, ibunda Agung sambil menangis.

Demi membuat anaknya seperti remaja kebanyakan, Ayah Agung memberikan fasilitas yang berlebih. Selain komputer dengan spesifikasi 'hebat', sang ayah juga menyediakan koneksi internet yang memiliki kecepatan 1GB/s dari Google Fiber. Hal tersebut tentu bertujuan agar anaknya dapat menjelajahi dunia internet, menciptakan akun sosial media, atau yang lainnya.

Selain itu, komputer desktop Agung yang ayahnya belikan dipasangi dengan harddisk berukuran 4TB. Berharap sang anak menyimpan sesuatu yang dapat membuatnya dewasa atau menjadi berperilaku normal. Namun sayangnya, dari 4TB hanya terpakai kurang dari 20GB. Dan itupun hanya tugas kuliahnya saja.

Mono Suparjo, seorang psikologis dari Universitas ternama tempat Agung menempuh pendidikan kuliahnya mengatakan, bahwa perilaku yang Agung lakukan merupakan ancaman bagi mereka pemegang budaya alay di masyarakat jika terus dibiarkan dan tidak di tangani.

"Orang seperti Agung ini sangat berbahaya, terlebih bagi mereka para alayers dan sosial media holic yang ada di masyarakat. Agung tidak melakukan apa yang pada umumnya orang lain lakukan. Ia terlihat berbeda dan menyimpang. Ia akan menjadi psikopat." ujar Mono, tentang kasus Agung.

Demi mengatasi semua itu, akhirnya Agung dibuang ke sebuah pulau yang tak berpenghuni. Berharap ia dapat merenungi apa yang ia lakukan selama ini. Karena dinilai aneh dan menyimpang.

Namun sayang, berita Agung di atas hanya sebuah karangan dan fiktif belaka. Tokoh Agung Susanto juga fiktif. Artikel ini merupakan sebuah hiburan yang melihat perkembangan sosial media layaknya Facebook atau Twitter dan budaya alay yang menghinggapi remaja.

Postingan kami ini juga menyangkut tren geng motor yang terlihat 'galak' meskipun hanya mengendarai sebuah motor bebek. Serta kasus tawuran pelajar yang beberapa waktu lalu sempat menjadi topik yang ramai dibicarakan.

 Sumber

#ad2fcb

Blogger 06 Nov, 2012


-
Source: http://bukanklikunic.blogspot.com/2012/11/gara-gara-tidak-punya-akun-facebook.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Diterbitkan Oleh : Lebihunik.com

ARTIKEL TERKAIT