Kasus pengeroyokan itu sedang dalam proses penanganan Polda Bali. Belum diketahui pelaku dan motif penganiayaan itu, namun Gendo menduga penganiayaan terhadap dirinya itu terkait aktivitasnya di Walhi.
Gendo menceritakan kronologis penyerangan terhadap dirinya kepada sejumlah wartawan. Saat itu dirinya sedang bekerja di kantor pengacara Wihartono sekitar pukul 11.00 Wita, dua orang pria berperawakan kecil mendatangi kantornya. Satu orang menunggu di depan kantor dan satunya masuk ke dalam kantor dan menanyakan nama Gendo. "Dia nanya mana namanya Gendo," ungkapnya kepada wartawan di Mapolda Bali seusai melaporkan kasus tersebut.
Ia yang saat itu baru keluar dari kamar mandi dan langsung mendatangi pria tersebut sambil memperkenalkan diri. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut pria itu. Sementara rekannya yang berada di pintu hanya mengacungkan jempol lalu meninggalkan kantor. "Pria yang satu lagi hanya duduk sambil melihat handphone. Lalu dia sempat nelpon dan bilang akan kembali memanggil temannya. Waktu keluar dia dijemput belasan temannya naik motor," terang Gendo.
Mengetahui ada yang tidak beres, Gendo langsung menelpon Wihartono dan rekannya Gung Jaya serta Gung Eka. Sekitar 30 menit kemudian, dua pria yang beda dengan dua pria sebelumnya kembali datang ke kantornya. "Keduanya berbadan kekar. Yang satu kecil yang satu besar," paparnya.
Kedua pria ini lalu mendatangi Gendo ke mejanya dan langsung melakukan penyerangan sambil mengatakan 'de macem-macem ci' secara berulang-ulang. Gendo sempat menangkis dan berkelit dari serangan pria ini. Namun satu pukulan telak mendarat di bibir Gendo dan langsung mengucurkan darah segar. Usai melakukan penyerangan ini, kedua pria ini kembali mengancam Gendo dengan kata-kata 'awas ci macem-macem nah'. "Mereka pukul membabi buta sambil terus mengancam," urainya.
Setelah melakukan penyerangan, kedua pria ini sempat mondar-mandir di depan kantor kemudian kabur dengan motor tanpa helm. Akibat penyerangan ini, aktivis asal Gianyar ini luka robek di bibir, gigi goyang, kepala pusing dan sempat mual-mual. Gendo mengatakan kedua pria ini dijemput dua orang yang menggunakan dua motor. Namun Gendo mengatakan tidak mengenal orang-orang tersebut. "Saya tidak lihat berapa orang yang ada di depan kantor. Tapi mereka dijemput temannya naik motor," lanjutnya.
Gendo yang sedang getol mengkritisi proyek Tahura (Taman Hutan Rakyat) dan JDP (Jalan Diatas Permukaan) menduga jika penyerangan ini terkait aktivitasnya di Walhi. Untuk itu ia meminta polisi bisa mengusut pelaku penganiayaan terhadap dirinya. "Ya teman-teman bisa lihatlah aktivitas saya di Walhi. Mungkin saja terkait Tahura atau JDP yang terus saya kritisi," tandasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hariadi yang ditemui membenarkan laporan penganiayaan atas nama I Wayan Suardana alias Gendo. "Sekarang masih diproses dan dilidik," terang Hariadi.
Postingan menarik lainnya:
06 Nov, 2012
-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/11/aktivis-walhi-bali-dianiaya-preman.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com