Quote: Quote:Tolong Di Rate Para Juragan
Quote: Quote:"Durhaka Kita kepada Anugerah Alam"
Quote:DAUD SINJAL| Selasa, 31 Juli 2012 - 13:57:44 WIB
Quote:
Quote:Quote:Bung Karno 60 tahun yang lalu sudah mengingatkan pentingnya teknologi dan penelitian pertanian. Beliau menyerukan pembangunan 300 pusat penelitian dan balai bibit yang tersebar di daerah daerah.
India tengah berjuang keras untuk membatalkan hak Amerika Serikat mencantumkan label â??Basmatiâ?? pada berasnya. India mengklaim basmati sebagai hak tradisional, geografis dan masyarakat setempat di India (dan Pakistan). Jepang juga berjuang untuk memastikan merk Kikkoman tidak diserobot oleh produsen soya sauce negara lain. Kedua negara itu memperjuangkan geographically indicated rights yang diakui oleh WTO. Perancis dan Inggris sudah berhasil memenangkan hak eksklusif tersebut atas champagne dan scotch wishkey. Klausul indikasi geografis memang tertuang dalam Trade Related Intellectual Property Rights GATT/ WTO. Klausul itu (Section 3, articles 22, 23, 24) mengakui perlindungan dan hak atas hasil budaya atau ciptaan khas yang berakar dan tumbuh berkembang pada suatu wilayah tertentu.
Quote: Indonesia punya daftar yang cukup panjang kalau mau meminta geographically indicated rights. Ada buah-buahan tropis yang eksotik: manggis, mangga gedong gincu, salak dan lain lain, termasuk jenis jenis yang diterlantarkan. Ada ratusan makanan dan kudapan tradisional khas daerah daerah di Nusantara. Tentunya rendang yang paling beken, apalagi setelah diumumkan menjadi pilihan nomor satu dunia dalam polling CNN. Dalam poll yang diselenggarakan tahun 2011 itu, 35.000 pemirsa antar-bangsa memilih 'Worldâ??s 50 Most Delicious Foods'. Hasilnya, rendang menempati urutan pertama. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mendaftarkan rendang ke UNESCO pada tahun 2010. Maka Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Achyaruddin, bilang, kalau ada negara lain yang berani mengaku, bisa dituntut. Ia tentunya mengaitkan ini dengan kabar bahwa Malaysia mengklaim rendang sebagai makanan asli mereka.
Quote: Rendang memang pantas ditegakkan hak eksklusifnya sebagai Indonesian National Signature Dish, karena bahan bahannya yang semua asli Indonesia dan karena pakem memasaknya. Geographical indication memang boleh mengambil acuan dari cara pembuatannya. Kikkoman, kecap khas Jepang, misalnya, mendapatkan hak atas kekayaan intelektual untuk teknologi penyulingan yang sudah turun temurun 300 tahun dan pemakaian bahan bahan yang alami. Cara mengolah kacang kedelai menjadi tempe adalah juga tradisi khas Jawa. Kalau begitu, apakah kita juga bisa minta pengakuan atas tempe? Yang jelas kacang kedelai yang sekarang kita pakai untuk membuat tempe bukan lagi kedelai lokal. Sudah barang impor, dan GMO (genetically modified organism) pula. Sejak 1998 kedelai lokal kita sudah tergusur oleh kedelai impor dari Amerika.
Quote: Durhaka Kita
Quote: Maka manakala berbicara geographically indicated rights dan merisaukan klaim oleh negeri lain, sebaiknya kita juga mawas diri dan menanggapi durhaka kita kepada anugerah alam serta kejayaan kejayaan yang pernah kita miliki. Tempe adalah contoh yang telak, di mana para pedagang dan petinggi perekonomian negeri ini terbuai untuk menjalankan kepentingan negara luar. Kredit ekspor yang diberikan untuk menyalurkan surplus kedelai AS ke sini sesungguhnya adalah fasilitas untuk menolong petani AS sendiri. Fasilitas ini memang memberi keuntungan sekejap kepada para pedagang, dan untuk sementara memberi jalan yang gampang bagi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan kedelai yang semakin meningkat. Masyarakat konsumen, pengrajin tahu-tempe, pengusaha kecap dan tauco untuk sementara dimanjakan dengan kedelai impor yang harganya jauh lebih murah itu.
Quote: Daulat Hortikultura
Quote: Riwayat hasil bumi Indonesia menjadi inferior tidak berhenti pada tempe. Banyak lagi komoditi pertanian dan perkebunan yang kita sangka masih khas dan menjadi keunggulan nasional ternyata juga sudah di luar kedaulatan kita. Hanya tanah, air, udara, dan orang orang yang menanamnya yang masih sepenuhnya asli Indonesia. Cabai merah, kacang tanah, jagung, tomat dan banyak jenis sayuran, rempah rempah dan buah-buahan yang kita konsumsi adalah hasil tanaman yang benihnya disediakan oleh perusahaan asing.
Quote: Sepuluh korporasi raksasa dunia, antara lain: Monsanto (AS), DuPont (AS), Syngenta (Swiss), Bayer (Jerman), Sakata (Jepang), Takii (Jepang), menguasai dua pertiga pasar benih dunia. Dua pertiga pasar benih Indonesia juga dikuasai perusahaan PMA yang berafiliasi dengan gergasi transnasional itu. Jadi makin sukses kita dalam kultivasi dan panen hortikultura, makin berkibarlah keuntungan pihak asing itu. Sebaliknya bagi kita, melonjaknya harga cabai memicu kenaikan inflasi, seperti ditunjukkan pada angka statistik tiga tahun terakhir ini. Lebih celaka lagi, karena kedelai dan jagung adalah unsur utama pakan ternak, maka kenaikan harga kedua komoditi itu mengerek kenaikan harga daging sapi, ayam dan telur.
Quote: Pemerintah memang tidak tinggal diam. Untuk melawan dominasi benih asing, DPR dan pemerintah menerbitkan UU 13 tahun 2010 tentang Hortikultura. UU yang disahkan 26 Oktober 2010 itu membatasi kepemilikan asing pada perusahaan hortikultura hanya sebesar 30%. Perusahaan perusahaan asing yang sudah bercokol di Indonesia diwajibkan mendivestasi sahamnya sampai tinggal 30% dalam tempo 4 tahun. Untuk mengendalikan buah dan sayuran impor diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian No. 15 dan 16 Tahun 2012, yang membatasi pemasukannya hanya melalui empat pintu: Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Belawan Medan, dan Pelabuhan Makassar. Aturan ini mulai berlaku 19 Juni 2012.
Quote: Mengerti Jalannya Memecahkan Problem
Quote: Indonesia punya 101 juta hektare lahan yang cocok untuk pertanian. Tapi mengalokasikan 15 juta Ha saja untuk lahan abadi pertanian tidak berhasil dilakukan. Menyediakan 15 juta Ha lahan sawah ditambah 15 juta Ha lahan tegalan, yang hanya untuk kegiatan pertanian, adalah bagian dari program Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) yang dicanangkan 11 Juni 2005. Target target swasembada (yang tenggat pencapaiannya selalu di ujung masa pemerintahan) juga gagal. Maka RPPK dan target swasembada itu dipandang sebagai sekedar slogan dan hanya untuk pencitraan. Kenyataannya, luasan lahan pertanian malah menyusut, karena setiap tahun rata rata 100 ribu Ha beralih fungsi. Kenyataannya, dari waktu ke waktu kita bertindak reaktif, mengambil kebijakan protektif, memberi rupa-rupa insentif dan terus menerus menambah subsidi.
Quote: Presiden Soekarno, saat meletakkan batu pertama pembangunan gedung IPB, 27 April 1952, sudah mengingatkan soal persediaan makanan rakyat dan ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsinya â??yang makin lama makin sengitâ??. Beliau menyatakan, pemecahannya tidak bisa dengan â??sekadar main politikâ??, melainkan dengan bekerja keras atas dasar â??mengerti jalan-jalannya memecahkan problem yang sulit iniâ??. Ia pun menekankan pentingnya teknologi dan penelitian pertanian dan menyerukan pembangunan 250 sampai 300 pusat penelitian dan balai bibit yang tersebar di daerah daerah. Mengacu pada kekhasan dan daya adaptasi setiap daerah tersebut.
Quote: Harap pula diketahui, sejarah dunia tentang tanaman berlangsung di kebun dan hutan kita. Sampai sebelum Perang Dunia II, ratusan ilmuwan mancanegara datang dan pergi untuk meneliti tanaman pertanian dan perkebunan. Laboratorium yang di Kebun Raya Bogor (Laboratorium Treub) sampai dinamakan Visitorâ??s Laboratory, karena jumlah peneliti pendatangnya lebih banyak ketimbang tuan rumah.
Quote: Maka dalam setting situasi sekarang ini, memenangkan peningkatan produksi pangan terhadap kenaikan jumlah penduduk dan penyusutan luas lahan adalah, pertama-tama tanpa kompromi menggiatkan riset yang dimulai dengan perbenihan. Hasil bioteknologi berupa varietas varietas unggul dibudidayakan. Teknologi tinggi dan tata-kelola modern diterapkan pada paska panennya. Dibangun pergudangan, silo, pengemasan, prasarana untuk segala moda transportasinya. Agribisnis dan industri dengan sendirinya akan bangkit. Ini semua berderap maju secara konsisten berkelanjutan, melewati masa masa pemerintahan, yang karenanya tidak usah diklaim sebagai kinerja sesuatu rejim yang berkuasa.
Quote: Quote:Enaknya Ane Di Apain Gan
Kasih Dah
Quote: Quote:
Jangan bilang kamu pecinta Kaskus
Kalau belum coba komentar
Postingan menarik lainnya:
23 Oct, 2012
-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/10/durhaka-kita-kepada-anugerah-alam.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com