Quote:
kaskuser yang baik tinggalin komen dan :rate5 |
Spoiler for Berita:
JAKARTA, suaramerdeka.com - Pemerintah pusat sedang mengkaji kurikulum baru untuk pelajar tingkat SD, yang diharapkan tahun 2013 sudah selesai.Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti.
Menurut dia, pengkajian ini untuk mendapatkan kebijakan yang sesuai dengan karakter bangsa.
"Tim yang sedang menggodok kurikulum terdiri dari tim Kementrian Pendidikan, dan tim narasumber yang terdiri dari 15 orang tokoh pendidikan. Mereka termasuk Juwono Sudarsono, Goenawan Mohamad, dan Anis Baswedan," kata Wiendu.
Alasan penggantian kurikulum ini karena banyaknya keluhan dari masyarakat. Sekolah sering dianggap sebagai beban, dari pada fungsinya sebagai media pembelajaran. "Faktor tersebut menghilangkan inti pokok sekolah yakni, hubungan antara guru dengan murid, sehingga kurikulum perlu pembaharuan,"jelasnya.
Wiendu menegaskan, prinsip pokoknya adalah pendidikan karakter akan memiliki bobot yang cukup besar. Namun ia menegaskan, kurikulum baru tidak akan menghilangkan mata pelajaran penting seperti IPA dan IPS.
"Mata pelajaran IPA dan IPS tetap ada, hanya saja akan digabung. Sebab, selama ini pemisahan IPA dan IPS justru menjadi dikotomi. Nantinya dua mata pelajaran ini akan berubah menjadi pengetahuan umum," tandasnya.
Spoiler for Pendapat Anggota DPR:
WartaNews-Jakarta - Personil Komisi X DPR RI, Dedy S Gumelar atau yang tenar dengan sapaan Miing mendukung rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk merevisi kurikulum pendidikan dengan penekanan pendidikan dasar tanpa pelajaran bersifat kompetensi semacam IPA dan IPS. Sekolah Dasar, kata Miing, harusnya hanya mengajarkan dasar pendidikan dan bukan kompetensi.
"SD itu membentuk watak atau karakter dengan pendidikan yang lebih menenamkan nilai-nilai kebangsaan, budi pekerti, budaya, nilai-nilai Pancasila yang membentuk karakter anak," kata Miing kepada WartaNews.com melalui pesan singkat, Jumat (28/9).
Setelah lulus SD, atau ketingkat SMP, kata Miing, para siswa baru dimulai diajar dengan ilmu bumi atau pengetahuan sosial lainnya. Sementara di SMA, diajarkan mata pelajaran yang memungkinkan membekali siswa menuju jenjang universitas.
"Dengan demikian beban anak SD tidak seberat sekarang yang semua kurikulum dipaksakan. Dan muatan lokal juga diberi penguatan untuk tidak kehilangan budaya dasar termasuk bahasa daerah," ungkap dia.
Politikus PDIP itu mengatakan, tak baik bila kurikulum yang hendak meniru kurikulum pendidikan Barat, dengan target internasional, namun justru mematikan nilai-nilai Ke-Indonesiaan. Jadi, lanjutnya, biar pendidikan kita menghasilkan bangsa yang beradab, bukan cuma jago fisika dan matematika.
"Memahami nilai kemanusiaan itulah intinya pendidikan," tegasnya.
Menurutnya, pendidikan dasar sifatnya lebih kepada pendidikan, bukan pengajaran, yang artinya harus lebih kuat aspek kebangsaannya, moral, dan mental.
"Menciptakan orang pintar lebih mudah dibanding membentuk orang bener dan memahami tata nilai. Itu hasil riset Litbang Kemendikbud berdasar kajian fakta lapangan," katanya.
Miing kembali menegaskan, perubahan kurikulum harus jadi penebusan kesalahan selama ini yang tidak mengajarkan tata nilai. Kondisi demikian semakin mendesak melihat fenomena munculnya media massa, terutama televisi yang memberi kontribusi banyak terhadap perubahan tata nilai keindonesiaan yang luntur.
"Ongkos sosial kita lebih mahal, mengatur manusia di Indonesia sekarang lebih sulit dari mengatur sekumpulan sapi-sapi karena makin jauh dari peradaban. Itu akibat sistem pendidikan yang salah. Ukuran orang cerdas cuma angka, bukan dengan nilai," tandasnya
Quote:
KALAU MENURUT AGAN KASKUSER, GIMANA DENGAN KURIKULUM BARU INI??BURUK ATO BAIK???? |
Postingan menarik lainnya:
01 Oct, 2012
-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/10/kurikulum-sd-akan-disederhanakan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com