Bisnis milyaran dolar yang banyak memakan korban
Banyak orang terpengaruh dan terjerumus ke dalam dunia narkoba karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang zat ini. Apapun khasiatnya zat ini pada Anda, ujung-ujungnya pasti Anda yang akan dirugikan.
Hidup di kota besar pasti membuat kita pernah mendengar, mengetahui, atau malah mengalami hal-hal yang bersangkutan dengan zat-zat terlarang. Entah apakah itu teman kita, teman dari teman, atau artis-artis di televisi. Baru-baru ini saja Rafi Ahmad ditangkap karena memiliki zat terlarang ini.
Sebagai individu yang bertanggung jawab maka kita harus menjauhi zat terlarang ini, bukan hanya sebagai bentuk kepatuhan kepada hukum, namun juga untuk kebaikan diri kita sendiri. Banyak orang yang terjerumus kedalam dunia gelap narkotika karena tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang benar tentang zat tersebut.
Menurut saya ada enam jenis narkotika yang banyak beredar di Indonesia dan di dunia. Maka dari itu, artikel ini akan menggali dan menjelaskan enam zat terlarang tersebut untuk memberikan informasi yang tepat dan benar agar pembaca dapat mengerti resiko dan bahayanya zat-zat ini.
Artikel ini akan membahas enam zat terlarang yaitu marijuana, MDMA, LSD, meth, kokain, dan heroin.
Marijuana
Tanaman ini dilarang di Indonesia meskipun di beberapa negara masih menjadi perdebatan. Sejarah yang panjang, penyebaran yang luas, dan alasan kesehatan membuat aturan zat ini kembali dilirik.
Penggunaan marijuana dipercaya sudah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Marijuana adalah bunga dan daun dari tanaman Cannabis. Cannabis berasal dari Asia Selatan dan Tengah. Jejak-jejak tanaman ini telah ditemukan di Cina, Romania, India, sampai Arab sejak 8000 tahun yang lalu.
Ada dua jenis tanaman Cannabis, yaitu Cannabis sativa dan Cannabis indica. Keduanya mempunyai karakteristik dan efek yang berbeda. Cannabis sativa tumbuh lebih tinggi daripada Cannabis indica, namun daun Cannabis indica lebih padat dan rindang. Cannabis Indica lebih tahan suhu dingin dan mempunyai efek menenangkan, mengantuk, dan melemaskan otot badan apabila dikonsumsi, sedangkan Cannabis sativa mempunyai efek yang terbalik. Cannabis sativa membuat penggunanya menjadi aktif, tertawa-tawa, timbul perasaan senang dan bahagia.
Kebanyakan marijuana yang beredar di Indonesia adalah jenis Cannabis sativa, sedangkan marijuana yang beredar di negara barat lebih bervariasi dan banyak yang sudah dikawinkan. Marijuana hybrid ini memiliki beberapa nama sebutan seperti, kush, chronic, dan hydro. Jenis ini banyak ditemukan secara legal di coffee shop di Amsterdam, Belanda atau di toko marijuana medis di Amerika dengan nama-nama seperti Purple Widow, Purple Haze, dan Pineapple Express.Â
Marijuana sangat populer di generasi muda tahun 60an. Sejak tahun 1960an, rata-rata umur pengguna marijuana menjadi semakin muda dari 19 tahun menjadi 17 tahun. Pada tahun 60an, para generasi muda yang dikenal dengan nama "hippies" sangat mengusung dan menyebarkan pola hidup yang erat dengan penggunaan marijuana. Tren ini pun juga didukung oleh musisi-musisi terkenal saat itu seperti Bob Dylan, The Beatles, dan Mile Davis disamping banyak musisi lainnya.
Menurut laporan dari PBB, saat ini marijuana adalah zat terlarang yang paling populer di dunia.
Efek Marijuana
Zak aktif marijuana adalah THC. Pada tahun 1988 telah ditemukan bahwa membran sel saraf manusia memiliki reseptor sel yang dapat mengikat THC. Saat terikat, THC menciptakan reaksi yang mengakibatkan sensasi "tinggi" yang biasanya dialami oleh seseorang yang mengisap asap marijuana.
Efek jangka pendek marijuana adalah distorsi persepsi, masalah pada memori dan kognitif, hilangnya koordinasi, detak jantung meningkat, dan lamban berpikir. Efek Marijuana setelah dibakar dan dihisap akan mencapai puncaknya setelah 10 sampai 30 menit, dan mungkin akan tetap terasa sampai dua jam. Efeknya akan bergantung pada pengalaman dan ekspektasi si pengguna.
Para peneliti telah menemukan bahwa sensasi ganja pada tubuh seseorang juga ditentukan oleh faktor keturunan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa orang yang kembar identik akan melaporkan respon yang sama dibandingkan dengan mereka yang tidak kembar identik (fracternal twins). Para peneliti yakin bahwa ini disebabkan karena kembar identik berbagi gen yang sama, dan kembar frakternal hanya berbagi setengah gen masing-masing.
Dosis yang sedikit akan membuat si pemakai menjadi relaks, yang bisa juga disertai dengan peningkatan indra penciuman, perasa, penglihatan, dan pendengaran. Dosis yang besar akan menguatkan reaksinya. Si pemakai dapat merasakan emosi yang naik turun, pola pikir yang terpecah-pecah, paranoid, kesulitan berpikir, dan halusinasi.
Di lain pihak, banyak negara bagian di Amerika yang sudah melegalkan penggunaan marijuana untuk alasan medis. Marijuana dapat menghilangkan mual, dan membangkitkan nafsu makan. Oleh sebab itu di Amerika, marijuana diperbolehkan diberikan oleh dokter untuk perawatan kanker, AIDS, epilepsy, dan juga sebagai zat untuk mengurangi rasa sakit.
Fakta menarik tentang marijuana
Mantan presiden Amerika Serikat, George Washington dan Thomas Jefferson menanam cannabis di perkebunannya.
Christopher Columbus membawa benih cannabis dalam pelayarannya ke Amerika. Di Oregon, Amerika, penjualan dan pembelian marijuana dilarang namun pemakaiannya tidak dilarang.
MDMA (Ekstasi)
Zat ini adalah salah satu zat yang ditemukan di rumah Rafi Ahmad saat digrebek.
MDMA (3,4-methylene-dioxy-methamphetamine) pertama kali dikembangkan dan dipatenkan di perusahaan kimia Merck Pharmaceuticals tahun 1914. Merck Pharmaceuticals berencana untuk memasarkan zat ini sebagai obat diet namun rencana ini kemudian tidak dilanjutkan tanpa alasan yang jelas. Baru pada tahun 1965, zat ini kembali "ditemukan" oleh Dr Alexander Shulgin. Shulgin menemukan metode baru untuk menciptakan MDMA, yang kemudian hasilnya diberikan kepada kolega-koleganya di bidang psikologi. Ternyata MDMA menjadi banyak dipakai para psikolog guna membantu pasiennya menjadi lebih terbuka. Penyebarannya pun semakin besar yang akhirnya membuat zat ini lepas ke publik.
MDMA yang juga dikenal dengan nama Ekstasi termasuk jenis obat psikoaktif yang dapat menghasilkan efek stimulan dan halusinasi. MDMA biasanya berbentuk bubuk, tablet, atau pil. Kebanyakan pil ini dicap merek-merek yang sudah dikenal banyak orang seperti, superman, batman, nike, dan mitsubishi. Cara menggunakannya pun bisa melalui oral, atau disuntik meskipun cara kedua ini sangat jarang dilakukan.
MDMA menjadi populer di tahun 90an karena dibawa oleh kultur festival musik rave. Komunitas yang membawa kultur ini disebut ravers. Ravers sering sekali dikaitkan dengan penggunaan MDMA seperti layaknya kaum hippies dengan penggunaan LSD dan marijuana. Indonesia pun tidak luput dari penyebaran kultur ravers ini yang ditandai dengan banyaknya pertumbuhan klub dan festival-festival musik yang membawakan musik elektronik.
Efek MDMA
Efek fisik yang disebabkan oleh MDMA berupa pupil mata yang melebar, tremor, kebingungan, panik, detak jantung dan tekanan darah meningkat, dan mual-mual. Begitu MDMA bereaksi di badan, zat ini dapat memberikan efek euforia, talkative, tenaga yang berlebihan, dan peningkatan perasaan dekat dengan orang-orang di sekitar. Oleh karena sebab inilah MDMA sangat erat hubungannya dengan dunia festival rave dan klub. Si pemakai akan merasakan indera-inderanya menjadi lebih sensitif sehingga membuatnya "hilang" dalam dentuman musik yang kencang.
Saat zat ini hilang dari badan, si pengguna akan merasakan efek yang terbalik. Ia akan merasakan depresi, letih, tak bersemangat, tidak nafsu makan, gelisah, dan paranoia. Ini disebabkan karena otak si pengguna kurang memproduksi zat dopamin, zat yang membuat kita merasa senang.
Bahaya MDMA
Pemakaian yang berkelanjutan akan membuat si pengguna kehilangan berat badan drastis, depresi berkepanjangan, tidur tidak teratur, dan hingga resiko kematian. Banyak kematian dari penggunaan MDMA disebabkan oleh serangan jantung, stroke, asma, dan dehidrasi. Ini disebabkan badan yang dipaksa bekerja melebihi batasnya.
Fakta menarik tentang MDMA
Angkatan bersenjata Amerika pernah melakukan eksperimen menggunakan MDMA untuk menciptakan serum interogasi.
Alexander Shulgin adalah orang pertama yang mengkonsumsi MDMA. Sebagian besar pil ekstasi yang beredar tidak menggunakan MDMA, melainkan diganti dengan amphetamine, kafein, dan zat sintetis lainnya.
LSD
Banyak tokoh-tokoh dan musisi terkenal yang dikaitkan dengan zat ini, dari The Beatles, Steve Jobs, Jack Nicholson, dan Jim Morrison.
LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
LSD ditemukan (atau dibuat) pada tahun 1938 oleh Albert Hofmann, seorang ahli kimia yang bekerja untuk Sandoz Pharmaceutical di Basel, Swiss. Penemuan obat ini tidak disengaja. Pada saat itu Hofmann sedang melakukan riset dengan bahan ergot. Ergot adalah jamur yang sering dipakai untuk menghentikan pendarahan pada saat melahirkan di masa itu. Hofmann berhasil mengisolasi zat kimia dari ergot yang dinamakan lysergic acid, namun Hofmann baru menyadari efeknya pada tahun 1943 pada saat zat tersebut masuk secara tidak sengaja ke dalam badannya.
Sejam kemudian Hofmann mulai merasakan sensasi aneh pada dirinya dan meminta asistennya untuk mengantarnya pulang. Sang asistenpun mengantarnya dengan sepeda sampai ke rumahnya. Hofmann menuliskan di jurnalnya "...sedikit demi sedikit saya melihat warna-warna dan bentuk yang belum pernah saya lihat meski saya telah menutup mata. Bentuk-bentuk dan warna yang luar biasa bergantian, dan menyatu membentuk pemandangan kaleidoskop...".
Peristiwa ini adalah 'acid trip' pertama yang sekarang dikenal dengan sebutan "Bicycle Day".
Kemudian LSD diteliti secara besar-besaran pada sepanjang tahun 1940 sampai 1960an karena karakteristiknya dapat memanipulasi otak sedemikian hebatnya. Pada jangka waktu tersebut, LSD didistribusikan secara luas kepada farmasi di seluruh dunia yang akhirnya mengakibatkan masuknya zat ini pada publik.
LSD dipopulerkan oleh Dr. Timothy Leary, seorang dosen psikologi di Universitas Harvard. Leary percaya bahwa dengan dosis yang benar dan dengan supervisi oleh sosok profesional maka zat tersebut dapat memperbaiki tingkah laku dan pandangan seseorang. Akibatnya Leary menjadi sorotan CIA, FBI, dan DEA. Akhirnya Leary dijatuhkan hukuman 30 tahun karena memiliki setengah puntung marijuana. Presiden Richard Nixon sempat mendeskripsikan Leary sebagai "orang paling berbahaya di Amerika".
Cara Kerja dan Efek LSD
LSD adalah jenis zat halusinogen. Cara kerja LSD adalah dengan cara mengikatkan dirinya dengan reseptor serotonin, khususnya sistem reseptor yang berada di lobus frontal (frontal lobe) yang mengatur penerimaan sensorik. Pada saat LSD mengikatkan dirinya pada reseptor serotonin ini maka terjadilan pola-pola baru neurotransmission di otak. Efeknya adalah halusinasi visual dan perasaan menyatu dengan alam semesta.
Efek LSD sukar ditebak, tergantung dari dosis yang dikonsumsi, kepribadian, mood, dan ekspektasi, dan lingkungan di mana zat tersebut digunakan. Biasanya efeknya mulai dirasakan setelah 30 sampai 90 menit sehabis dikonsumsi. Efek fisiknya adalah meningkatkan suhu tubuh, pupil melebar, detak jantung dan tekanan darah meningkat, kehilangan nafsu makan, tremor, dan mulut kering.
Perubahan pada sensasi dan perasaan jauh terasa daripada perubahan pada fisik. Si pengguna akan merasakan macam-macam emosi, halusinasi, dan hilangnya persepsi waktu. Perubahan ini dapat mengakibatkan ketakutan dan kepanikan.
Popular Culture
Kultur LSD mengalami puncaknya pada masa 60 sampai 70an. Dimana komunitas hippies menjadi generasi yang sangat erat hubungannya dengan pemakaian zat ini.
Ditambah lagi musisi-musisi terkenal seperti The Beatles, Pink Floyd, Grateful Dead, dan Jimi Hendrix juga terang-terangan mengaku menggunakan LSD.
Fakta menarik tentang LSD
- CIA menggunakan LSD dalam projek eksperimen rahasianya yang diberi nama kode MK-Ultra untuk menciptakan serum kejujuran.
- Masih berkaitan dengan projek MK-Ultra, CIA sempat memberikan dosis LSD secara diam-diam kepada seluruh penduduk suatu desa di Perancis.
- Steve Jobs, pendiri Apple adalah pengguna LSD semasa mudanya.
Meth (Amphetamines)
Meth adalah salah-satu zat terlarang paling membuat ketergantungan dan dapat membuat pemakainya menjadi gila, bahkan kematian.
Amphetamine atau sering disebut meth pertama kali disintesiskan pada tahun 1887. Pada saat itu para ahli tidak menemukan kegunaan zat tersebut hingga akhirnya pada tahun 1920 para ahli menemukan bahwa amphetamine dapat membuka saluran paru-paru yang tertutup. Pada tahun 20an sampai 30an, amphetamine digunakan untuk merawat penyakit asma, panas tinggi, dan flu.Â
Meth termasuk jenis zat stimulan. Efek yang diakibatkannya adalah membuat penggunanya terjaga, meningkatkan aktifitas, menurunkan nafsu makan. Zat ini juga meningkatkan aktifitas saraf autonomic yang mengontrol pupil mata, detak jantung, dan aktifitas otot otomatis lainnya. Si pengguna akan merasakan perasaan euphoria, percaya diri berlebihan, ingin selalu berbicara, dan merasa dekat dengan orang-orang sekitarnya.Â
Meth adalah zat yang sangat adiktif dan berbahaya. Meth dijual dengan bemacam bentuk seperti bubuk, tablet, kapsul, atau kristal. Cara menggunakannya bisa dibakar dan dihirup asapnya, ditelan, atau disuntikkan.Â
Efek "high" dari zat ini akan disusul dengan proses yang akan merusak mental dan fisik. Bagi para pengguna reguler zat ini, ia akan sering merasakan depresi, paranoid, berat badan menurun drastis, agresif, dan raut muka yang berubah menyeramkan. Para pecandu meth sering sekali tidak tidur sampai berhari-hari membuat mereka kehilangan akal sehat yang akhirnya berujung kematian. Paranoia yang berat juga banyak mengakibatkan pemakai zat ini menjadi gila.
Lihat kampanye iklan dari rehab.com yang memperlihatkan perubahan muka seorang pemakai meth di video dibawah ini.
Fakta menarik tentang Meth
- Hitler tiap harinya disuntik amphetamine sebanyak 8 kali
- Pemakaian meth pada perang vietnam oleh tentara Amerika lebih tinggi daripada jumlah pemakaian seluruh tentara di perang dunia 2.
- Jepang, Jerman, dan Amerika menyuplai amphetamine kepada tentaranya pada perang dunia 2 untuk meningkatkan moral.
- Sampai saat ini amphetamine digunakan untuk merawat penyakit narkolepsi
Kokain
Kokain sangat erat dengan gaya kehidupan mewah dan borjuis hingga sering disebut dengan "narkotik para bintang".
Pernah lihat film Scarface atau Blow. Apabila Anda pernah melihatnya maka kalian tahu betapa besarnya bisnis narkotik jenis ini. Karakter Tony Montana dalam film Scarface terinspirasi dari karakter nyata, dan film Blow yang dimainkan oleh Johnny Depp juga diambil dari kisah nyata yaitu dari kisah George Jung, seorang pengedar kokain kelas kakap yang kaya raya tahun 80an.
Banyak sekali cerita-cerita yang melegenda mengenai kokain, sampai-sampai drugs ini disebut "the drugs for stars" atau obat para bintang. Sebenarnya apa sih yang membuat kokain ini begitu populer sebagai obat lifestyle para komunitas kelas atas. Coba kita gali sedikit informasi mengenai obat ini.
Drugs ini dibuat dari tanaman Koka yang banyak tumbuh di Amerika Selatan seperti di Peru dan Colombia. Di Pegunungan Andes, daun tumbuhan Koka digunakan sebagai stimulan atau obat untuk mengatasi pusing akibat kekurangan oksigen dengan cara mengunyahnya seperti sirih.
Kokain pertama kali disintesiskan pada tahun 1855, namun baru dikenal di dunia kedokteran pada tahun 1880. Tokoh kedokteran pertama yang mempopulerkan dan mendukung penggunaan kokain dalam bidang kedokteran adalah sang psikolog terkenal, Sigmund Freud. Di awal karirnya, Freud dengan terbukanya mempromosikan kokain sebagai bahan tonik yang aman dan berkhasiat untuk menyembuhkan depresi dan impotensi. Kepopuleran kokain kembali terdongkrak pada saat John Pemberton pada tahun 1886 menggunakan kokain sebagai bahan dasar minuman soda barunya, yaitu Coca Cola.
Kokainlah yang bertanggung jawab atas kepopuleran Coca Cola pada saat awal minuman ini beredar karena membuat semua yang meminumnya menjadi penuh energi dan menjadi senang. Tentu saja akhirnya bahan ini kemudian dicabut pada tahun 1903.
Cara Kerja dan Efek Kokain
Kokain adalah stimulan, yang artinya mempunyai efek meningkatkan kerja pusat saraf dengan cara menciptakan efek yang mirip dengan efek yang dihasilkan oleh hormon natural, yaitu adrenalin. Kokain juga memanipulasi bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan dan kesenangan dengan cara membanjirinya dengan dopamine. Dopamine sering diasosiasikan sebagai penghasil perasaan nikmat. Biasanya otak kita akan memproduksi dopamine pada saat kita berhubungan seks atau saat kita memuaskan nafsu dahaga kita.
Pada dasarnya kokain mempunyai kemampuan untuk memproduksi dan memanipulasi tiga zat kimia di otak kita, yaitu dopamine, serotonin, dan adrenalin. Ketiga zat kimia ini adalah neurotransmitter, yaitu zat kimia yang berfungsi sebagai pembawa informasi atau pesan dari otak ke badan kita. Lebih lagi, ketiga neurotransmitter ini adalah zat kimia yang membuat kita merasa senang, percaya diri, dan euphoria.
Pada saat kita mengkonsumsi kokain, ketiga neurotransmitter ini akan diproduksi di dalam otak kita. Pada situasi normal, ketiga zat kimia ini akan kembali diserap setelah mereka melakukan tugasnya, namun kokain akan menghalangi proses penyerapan ini sehingga zat kimia ini akan semakin bertambah banyak di otak. Itulah mengapa kokain akan menghasilkan efek euphoria.
Namun, neurotransmitter ini jumlahnya terbatas. Badan dan otak kita butuh waktu untuk memproduksi zat ini, maka pada saat seseorang menggunakan kokain, ia akan mengalami kekurangan zat neurotransmitter ini pada saat dia sober. Itulah mengapa para pemakai kokain akan mengalami perasaan depresi, paranoid, lelah, dan akan sulit untuk merasakan perasaan senang tanpa kembali mengkonsumsi obat stimulan lagi.
Resiko Penggunaan Kokain
Penggunaan kokain dalam jangka panjang dapat menyebabkan paranoia, halusinasi, gangguan tidur, depresi berat dan lain-lain.
Pemakaian yang berkepanjangan akan juga dapat menyebabkan serangan jantung karena beban yang berlebihan, stroke, migren dan pusing yang amat sangat, dan gangguan pernafasan.
Karena efek kokain akan semakin berkurang semakin banyak dikonsumsi maka banyak orang yang menjadi ketergantungan yang pada akhirnya dapat berujung kematian.
Fakta menarik tentang kokain:
Selebriti yang ketergantungan kokain: Charlie Sheen, Whitney Houston, River Phoenix.
Pada saat masa puncaknya, Pablo Escobar mengontrol 80% peredaran kokain di seluruh dunia, mengirim 80 ton kokain ke Amerika setiap bulannya, dan mendapatkan keuntungan sebesar 20 milyar dollar setiap tahunnya (10 kali lipat dari keuntungan negara Kolombia pada saat itu).
Admin 06 Aug, 2013
-
Source: http://beritaanehunikgokil.blogspot.com/2013/08/sejarah-dan-bahaya-enam-zat-terlarang.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com