Disinggung Soal Nasionalisme oleh Honda, Ahok: Jualan Esemka Saja!

Di Terbitkan Ardana

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) marah ketika menerima pengaduan dari Honda Plaza Pluit terkait posisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berada di depan gedung mereka. Solusi yang ditawarkan Ahok disebut kurang nasionalis oleh 4 orang perwakilan Honda tersebut.

Tiga orang dari Honda Plaza Pluit bersama kuasa hukum mereka menemui Ahok pada pukul 19.45 WIB. Mereka meminta JPO itu digeser dari depan gedung Honda Plaza Pluit. Alasannya karena JPO itu menghalangi gedung mereka.

Ahok kemudian memberikan solusi win-win. JPO tak digeser namun Honda bisa memasang papan reklame di sepanjang JPO tersebut.

Pihak Honda Pluit menolak solusi yang ditawarkan Ahok itu. Honda menilai papan reklame yang akan dipasang di JPO dikhawatirkan akan membuat warga menilai Pemprov DKI kurang nasionalis, mengingat Honda bukan merk asal Indonesia. Hal ini pun menyulut murka Ahok.

"Kalau mau dipindahkan, kemarin sudah dijawab resmi kok, nggak usah nasionalis-nasionalis gitu. Jangan jualan Honda, jualan Esemka saja! Jangan bilang nasionalisme-nasionalisme, sampai orang tahu itu Honda, Bapak juga buka pameran Honda, saya tawarkan kok ditolak?" kata Ahok yang tampak marah di kantornya Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2012).

Empat orang ini terus berkelit dari amarah Ahok, mereka menuntut keadilan dari pemerintah provinsi. Namun, Ahok menjelaskan pemindahan JPO yang dibangun pada awal 2011 tersebut tidak bisa dilakukan karena tidak ada anggarannya.

"Kalau soal feng shui saya nggak bisa jawab. Saya nggak suka bapak bilang Honda punya asing, dengan nama PT Honda. Bapak ini freak, kurang ajar sekali berpikirnya, berarti Bapak ini chauvinisme, berpikirnya sempit. Kalau begitu Bapak perintahkan saya copot semua merk asing yang ada di Jakarta?" ujar Ahok yang tampak geram.

Mendapatkan murka dari Ahok, perwakilan Honda Plaza Pluit ini masih berkelit dengan mengatakan tidak meminta dicopotnya reklame di JPO tersebut. Tidak sampai di situ, beragam alasan pun dilontarkan perwakilan Honda Plaza Pluit ini.

"Ini barang sudah jadi, kalau mau pindahin biaya siapa? Kalau Anda punya uang, silahkan geser. Tapi nanti Januari 2013 diresmikan, mau apa lagi? Tadi kan Bapak bilang punya asing nggak boleh. Aduh, Anda terlalu pintar," ujar Ahok yang terus menerima alasan perwakilan Honda Plaza Pluit tersebut.

Tidak lama kemudian tiga perwakilan Honda Plaza Pluit dan kuasa hukum mereka pun keluar dari ruangan Ahok. Kuasa hukum Honda Plaza Pluit ini mengaku kaget dengan reaksi Ahok.

"Kaget juga, tapi ya nggak takut sih. Mereka kan pelayan masyarakat. Kalau tuntutannya keberadaan JPO di Pluit Selatan menutupi Honda Plaza, saya minta digeser tangganya. Kalau pembangunan sejak 2011 awal," ujar kuasa hukum Honda Plaza Pluit bernama Sumondang Simangunsong.

Sumondang juga menilai Ahok sebagai pribadi yang sangat nasionalis, dan menerima dengan lapang dada kemarahan Ahok terhadap klien mereka. "Ya sah-sah saja, ya dia kayaknya nasionalis sekali. Nanti akan disurati, dijawab secara tertulis sama Ahok," ujar Sumondang.

SUMBER : http://news.detik..com/read/2012/12/...an-esemka-saja

noreply@blogger.com (Mr. X) 18 Dec, 2012


-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/12/disinggung-soal-nasionalisme-oleh-honda.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Diterbitkan Oleh : Lebihunik.com

ARTIKEL TERKAIT