Spoiler for :
Ribut-ribut kabar ramalan kiamat di penghujung 2012 membuat orang-orang tak tenang (cosmophobia). Mauren Dowd, kolumnis, bekas reporter Majalah TIME dan Star Washington, itu sempat menulis curahan hati kegelisahan orang-orang, termasuk dirinya dalam sebuah artikel di The New York Times, edisi 12 Mei 2012 lalu.
Ketakutan para astronom tentang perubahan alam semesta telah berkembang dalam dekade terakhir. Dowd khawatir tentang dua asteroid kecil yang mendekati Bumi. Begitu juga dengan dua gempa bumi besar di Italia dan hitungan mundur menuju kiamat pada 21 Desember berdasar ramalan kalender Maya.
Apalagi ramalah tentang Planet X atau Nibiru, yang konon akan menabrak Bumi sebelum Natal. "Dan benarkah badai matahari mampu membalikan geomagnetik dari Kutub Utara ke Selatan? Akankah lubang hitam menelan kita?"
Kolomnis pemenang Pulitzer Prize 1999 di New York Times itu semakin merinding ketika membaca novel "The Age of Miracles," karya novelis debutan Karen Walker Thompson. Walker menulis, dunia kiamat ketika rotasi bumi melambat, ketika siang dan malam meregang panjang selama minggu, radiasi matahari menembus pelindung bumi, dan mandegnya grafitasi sehingga bumi mendidih.
Para editor buku membumbui tulisan mereka. Misalnya ketika menulis dampak gempa di Indonesia pada 2004. Gempa dahsyat itu mampu mengubah bentuk bumi, mempercepat rotasi dan mencukur lama hari sebanyak 3 mikrodetik hari setiap hari. Hal yang sama terjadi dengan gempa Jepang tahun lalu Ketika lempeng tektonik bergeser, bagian dari Jepang benar-benar pindah lebih dekat ke AS dengan 13 kaki.
Karena gelisah, Dowd bertanya kepada David Morrison, ilmuwan senior di NASA Ames Research Center di California tentang kebenaran berita kiamat itu. Morrison menjawab, berita kiamat hanya akan menakuti anak-anak, dan itu jahat.
"Saya memiliki setidaknya satu e-mail per hari dari seorang anak yang mengaku tidak bisa tidur. Beberapa mengancam bunuh diri. Saya mendengar tentang dua pasang orangtua yang berbicara tentang membunuh anak-anak mereka, lalu bunuh diri sebelum tanggal kiamat."
Morrison melanjutkan, manusia bisa melakukan hal-hal yang mengerikan di dunia misalnya dampak pemanasan global atau perang nuklir. "Tapi kita tidak bisa menggeser jarak ke matahari atau memperlambat rotasi." Dia lalu bertanya kepada Dowd, "Mengapa masyarakat kita begitu terfokus pada potensi bencana?"
Andromeda, Morrison melanjutkan, akan menabrak Bima Sakti dalam dua miliar tahun. Apakah tabrakan ini akan melenyapkan Bumi dan Matahari yang ada di Bimasakti dan mengakibatkan kiamat? Tabrakan tidak membahayakan bumi karena diselamatkan ruang kosong pada galaksi Bima Sakti.
Lalu Morrison berujar, "Akhir dunia adalah sebuah konsep yang benar-benar konyol. Kita sudah di sini selama empat miliar tahun." Dowd bertanya, bagaimana anda yakin? "Saya memiliki gelar doktor dalam astronomi dari Harvard." (sumber: www.nytimes.com)
parah bnget gan kemaren ane kena
ane jadi
padahal ane ga tau apa2
gg berharep bnyak
ane cma mauuuu
noreply@blogger.com (Mr. X) 17 Dec, 2012
-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/12/ini-bukti-kalo-kiamat-25-des-2012-hoax.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com