Saat Kaye mengiyakan permintaan putrinya yang kala itu masih remaja tidak membayangkan berapa lama dia akan menemani putrinya itu. "Tentu tidak. Saya tidak akan pernah meninggalkanmu sayang<' jawabnya saat itu. Kaye meninggal dunia di usia 80 tahun pada tahun 2008, setelah bertahun-tahun mendampingi putrinya.
Sepeninggal Kaye, Edwarda dirawat adiknya, Colleen O'Bara hingga menghembuskan mafas terakhir di usia 59 tahun. "Dia menutup matanya dan bergabung dengan ibuku di surga," ujar Colleen.
Sebagai remaja yang cukup populer sewaktu SMA, Edwarda saat itu mendadak sakit di pagi hari. Badannya bergetar dan sangat menderita. Hal itu akibat insulin yang dimasukkan secara oral tidak bis amencapai aliran darahnya. Edwarda mengidap diabetes sejak kecil, sehingga harus mengonsumsi insulin secara berkala.
Dalam masa-masa perawatan, makanan untuk Edwarda adalah campuran makanan bayi, susu, telur, jus jeruk, minyak, ragi dan beberapa kerat roti itu dihaluskan dlam blender. Setelah bercampur halus, lantas disaring dan dimasukkan ke tabung yang langsung menuju lambung, karena ada lendir di kerongkongan yang harus selalu dibersihkan.
Pemberian makan dilakukan berkala setiap dua jam, siang dan malam.
Collen yang menggantikan mendiang ibunya sejak 2008 juga kerap berbisik kepada kakaknya dan merapikan rambutnya.
"Saya belajar tentang cinta tak bersyarat yang tidak bisa saya katakan saya punyai sebelumnya. Saya belajar tentang kesabaran yang tidak pernah saya miliki. Saya belajar banyak dari kakak saya," kenang Colleen. (A-88/dailymail)***
sumber
Postingan menarik lainnya:
25 Nov, 2012
-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/11/edwarda-meninggal-dunia-setelah-koma-42.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com