Dunia pendidikan di Indonesia masih banyak diliputi masalah. Namun, hebatnya masalah itu tak memadamkan semangat anak-anak di pelosok Tanah Air untuk bersekolah. Jembatan rusak menantang maut pun siap mereka hadapi.
Dalam kurun waktu setahun terakhir, sedikitnya ada empat cerita dari belahan Indonesia tentang anak-anak kecil yang meniti jembatan rusak untuk bersekolah yang direkam media massa. Jembatan ini sebagian ada yang sudah diperbaiki, sebagian lagi masih terbengkalai. Mirisnya, kisah soal jembatan ini juga jadi perhatian dunia internasional.
Berikut empat kisah anak sekolah yang meniti jembatan maut demi pendidikan:
Spoiler for "Jembatan 'Indiana Jones' di Lebak, Banten":
Siswa SD di Sang Hiang, Lebak, Banten, harus meniti jembatan rusak untuk bersekolah. Para siswa SD ini harus menyambung nyawa sekadar untuk meraih ilmu.
Foto-foto mereka saat menyeberang di jembatan rusak muncul di media nasional dan internasional seperti Reuters. Mereka memberitakan seorang anak perempuan bernama Sofiah dan kawan-kawannya yang mesti bertaruh nyawa untuk mencapai sekolah mereka di SD Negeri 02 Sanghiang Tanjung. Media asing menyebut aksi bocah-bocah itu seperti kisah petualangan Indiana Jones.
Menurut Kepala Desa Sanghiang Tanjung Epi Sopian, banjir mengakibatkan kerusakan parah pada jembatan itu. Jembatan itu dibangun pada 2001 dan hancur saat diterjang banjir besar beberapa waktu lalu.
Setelah ramai diberitakan, sumbangan untuk perbaikan jembatan pun mengalir. Termasuk dari Menteri Pemberdayaan Desa Tertinggal Helmy Faishal. Jembatan itu kini ditutup dan para siswa naik perahu untuk menyeberang.
Spoiler for "Jembatan Miring di Pamekasan Jatim":
Setelah kasus jembatan miring di Lebak, Banten, jembatan serupa juga ada di Desa Kangenan, Pamekasan, Jatim. Di jembatan inilah, anak-anak yang akan pergi sekolah mempertaruhkan nyawa.
Dari foto yang dilansir Antara, terlihat beberapa siswa SD menyeberangi jembatan bambu yang hampir ambruk saat berangkat ke sekolah mereka di Desa Kangenan. Sejumah warga termasuk para pelajar terpaksa harus melintas jembatan tersebut karena merupakan akses terdekat ke tempat tujuan.
Setelah ramai diberitakan, Bupati Pamekasan Kholilurrahman kemudian melihat langsung kondisi jembatan rusak yang menghubungkan Dusun Genting, Desa Barurambat Timur, Kec Pademawu dan Desa Kangenan. Dalam kunjungan itu, Bupati Kholil berjanji akan segera memperbaikinya.
Spoiler for "Meniti Tali di Jembatan Batu Busuk Sumbar":
Media Inggris Daily Mail memberitakan kisah miris ini. Mereka memotret anak-anak yang sedang meniti tali di jembatan rusak setinggi 9 meter demi ke sekolah.
Lokasinya berada di Desa Batu Busuk, Sumatera Barat. Media itu menyoroti bahaya yang rela ditempuh para siswa setiap hari. Di bawah jembatan, ada sungai deras yang siap merenggut nyawa mereka kapan saja.
Mendapat kabar ini, sejumlah pejabat setempat siap melakukan perbaikan.
Spoiler for "Menyabung Nyawa Demi Sekolah di Sumbar":
Berita terakhir datang dari harian Kompas. Media ini memuat foto sejumlah anak tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang tinggal di Jorong Lambung Bukik, Nagari Koto Nan Tigo Utara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang terpaksa menyeberangi sungai setiap hari.
Hal itu mereka lakukan karena ketiadaan infrastruktur jembatan sebagai sarana untuk menyeberang secara aman dan cepat. Sementara lebar Batang (Sungai) Surantih mencapai lebih dari 20 meter dengan arus yang relatif deras meskipun kedalaman sungai rata- rata 50 sentimeter jika tidak terjadi banjir.
Melihat fenomena ini, aktivis dari Change.org pun menyerukan petisi perbaikan jembatan. Mereka menuntut pemerintah setempat agar berbuat sesuatu. Karena saat dikonfirmasi Kompas, bupati wilayah tersebut belum tahu dan baru mau membuat jembatan di tahun 2013.
click this icon to appreciate Kaskus
Postingan menarik lainnya:
15 Nov, 2012
-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/11/4-kisah-miris-bocah-menantang-maut-demi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com