Gula dalam darah dapat naik maupun turun sesuai dengan aktifitas dan makanan yang dikonsumsi. Stroke, serangan jantung dan diabetes dapat diakibatkan dari kadar gula darah yang tinggi. Maka itu perlu dilakukan kontrol terhadap gula darah agar tubuh tetap sehat.
Gula atau glukosa adalah sumber energi untuk sel tubuh. Rata-rata tingkat glukosa darah normal pada manusia adalah sekitar 4 mM (4 mmol/L atau 72 mg/dL).
Ketika kadar gula darah berada di luar kisaran normal, hal itu bisa menjadi indikator kondisi medis. Gula darah tinggi yang terus-menerus disebut hiperglikemia atau jika rendah seperti hipoglikemia.
Penyakit gula darah adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh. Penyakit gula darah dikenal juga dengan sebutan penyakit kencing manis yang mempunyai jumlah penderita yang cukup banyak di Indonesia juga di seluruh dunia. Penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang di produksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita penyakit gula darah tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
Penyakit yang akan ditimbulkan oleh penyakit gula darah ini adalah gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang bagi penderita yang parah bisa amputasi anggota tubuh karena pembusukan. Oleh sebab itu sangat dianjurkan melakukan perawatan yang serius bagi penderita serta menjalani gaya hidup yang sehat dan baik bagi yang masih sehat maupun yang sudah sakit.
Seperti dilansir dari menshealth, Selasa (30/3/2010), berikut cara untuk mengontrol gula darah:
1. Latihan Olahraga
Olahraga setidaknya 20 sampai 30 menit setiap hari. Tidak berolahraga dan makan yang buruk dapat memperburuk resistensi insulin seseorang. Pilihlah olahraga yang disukai agar tidak merasa bosan.
2. Menambahkan kayu manis pada makanan
Studi menunjukkan kayu manis dapat meningkat sensitivitas insulin. Ini berarti tubuh akan membutuhkan lebih sedikit hormon insulin untuk menjaga kadar gula darah. Menambahkan kayu manis ke dalam makanan pencuci mulut dapat menekan kadar gula darah tanpa menghilangkan rasa manis.
3. Jika glukosa darah tinggi, konsumsi asam alpha lipoic
"Suplemen ini tidak terkalahkan sebagai nutrisi gula darah dan diresepkan di Eropa," kata Jonny Bowden, Ph.D., C.N.S., penulis The Most Effective Natural Cures on Earth. Bowden merekomendasikan 300 mg dua kali sehari.
4. Hindari minuman penambah energi yang manis
Ilmuwan University of Massachusetts baru-baru ini menemukan bahwa olahraga meningkatkan sensitivitas insulin sebesar 40 persen ketika defisit 500 kalori telah dibuat, tetapi tidak menghasilkan peningkatan bila energi yang terbakar segera diganti dengan karbohidrat pada minuman berenergi yang manis.
5. Monitor glukosa
Hal ini akan memungkinkan untuk mengetahui bagaimana makanan dan minuman tertentu mempengaruhi gula darah. Cukup dengan menusuk jari 2 jam setelah makan. Jumlahnya tidak boleh lebih dari 139 mg/dL, dan seharusnya tidak kurang dari 100 mg/dL. Jika keluar dari jangkauan tersebut, berarti Anda memerlukan tes toleransi glukosa oral.
6. Untuk camilan, konsumsilah labu atau biji bunga matahari
Sedikit camilan ini tidak akan mempengaruhi gula darah. Dan menurut sebuah studi dari 2.006 peneliti Universitas Tufts, camilan-camilan ini kaya magnesium yang dapat melawan resistensi insulin.
7. Makan setiap 2 hingga 3 jam sekali
Makan 2-3 jam sekali bisa berupa buah atau jus minim gula. Makan dengan frekuensi ini akan membantu menjaga kestabilan gula darah dan mencegah makan terlalu banyak.
8. Cek kesehatan
Jika Anda menggunakan thiazide diuretik untuk hipertensi, konsultasikan pada dokter untuk beralih ke ACE inhibitor. Pada tahun 2006, tinjauan Hypertension terhadap 59 obat, ditemukan ada hubungan yang kuat antara kadar kalium rendah yang disebabkan oleh diuretik dan peningkatan gula darah.
Postingan menarik lainnya:
17 Sep, 2012
-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/09/mengenal-gula-darah-pada-tubuh.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com