"Peluang Jokowi lebih besar," kata Direktur Eksekutif LSI Dr. Kuskridho Ambardi dalam perbincangan dengan VIVAnews, Kamis 20 September 2012.
LSI menggelar survei pada 2 sampai 7 September 2012 lalu dengan mewawancarai 399 responden dan margin of error hampir 5 persen. Sampel responden diambil di seluruh wilayah Jakarta termasuk di Kepulauan Seribu.
Hasilnya?
"Ada yang memang enggan memberi tahu siapa kandidat yang dipilih," kata Dodi.
Tetapi, kata Dodi, meski menolak memberi tahu siapa kandidat yang dipilih, para responden bersedia diwawancarai tentang profil dan berbagai hal lainnya. Hasilnya, LSI mendapati ada benang merah kedekatan dan kecenderungan antara si responden dengan Jokowi-Ahok.
Kesimpulan itu didapat dari menganalisa profil dan demografi responden. Misalnya, profil responden dari sisi kesejahteraan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan latar belakang yang lain.
"Tapi itu upaya untuk menebak, prosentasenya kami tidak tahu. Berdasarkan profil dan demografinya, secara umum lebih mendekati Jokowi," kata Dodi.
Tapi Dodi mengingatkan, hasil itu merupakan gambaran situasi sampai tanggal 7 September 2012. Bila ada mobilisasi yang gencar dari kubu Fauzi Bowo atau Foke, peta bisa berubah.
Bagaimana dengan peta kekuatan masing-masing kandidat? Menurut Dodi kekuatan keduanya hampir seimbang di seluruh wilayah Jakarta. Tetapi, ada dua wilayah yang menonjol.
"Di Jakarta Timur lebih banyak ke Foke dengan selisih sekitar 8 persen. Sedangkan di Jakarta Utara ke Jokowi dengan selisih 20 persen," jelas Dodi.
Rating Artikel : 5
Jumlah Voting : 99
Orang
009832
20 Sep, 2012
-
Source: http://ademinblog.blogspot.com/2012/09/lsi-peluang-jokowi-lebih-besar.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com