Gerakan WARGA JAKARTA pindah KE SOLO

Di Terbitkan Ardana

:nosara

:nosara

:nosara


Agan dan agan wati khususnya yg tinggal di jakarta, pasti sudah bosan dengan keadaan Kota Megapolitan JAKARTA.. yang setiap hari di suguhi dengan kemacetan...
Tapi mau bagaimana lagi gan, karena kita mencari rezeki di jakarta

TENANG, rezeki sudah di atur TUHAN. dimanapun kita tinggal, rezeki sudah menanti
maka dari itu kenapa kita tidak pindah saja ke SOLO, yang konon kabarnya dri media masa, surat kabar dan burung merpati, bahwa di SOLO itu di pimpin oleh WALIKOTA yg bisa memecahkan semua masalah (gelas kali :hammers)

Spoiler for SOLO anti MACET:


JALAN MACET: Jalan Slamet Riyadi Diwacanakan Naik Level
[imagetag]
SOLO- Kepadatan arus lalu lintas menjadikan Jalan Slamet Riyadi Solo diwacanakan bakal naik level dari C (lancar) menjadi D (macet). Hal tersebut menyusul menurunnya kinerja atau level of service (LOS) akibat sering terjadinya kemacetan di salah satu jalan protokol di Kota Bengawan itu.
Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Sri Baskoro mengemukakan level Jl Slamet Riyadi saat ini masuk pada level C, yaitu padat merayap. Menyusul adanya rencana pembangunan dua hotel di jalan tersebut, akan dilakukan kajian terhadap level jalan itu. Dimungkinkan ke depan, levelnya akan naik menjadi D, yaitu macet.
"Tentang kenaikan level Jl Slamet Riyadi tersebut, saat ini memang baru dibahas dan dikaji secara internal, menyusul rencana pembangunan dua hotel baru di jalan itu," terang Baskoro kepada wartawan di Gedung Dewan, Rabu (7/3/2012)
sumber : http://www.harianjogja.com/baca/2012...k-level-168556

Agan dan aganwati juga pasti sudah bosan dengan yang namanya BANJIR di IBUKOTA jika musim penghujan tiba
ini solusinya di kota SOLO

Spoiler for SOLO anti BANJIR:

Banjir di Solo Rendam 1.470 Keluarga

[imagetag]
SOLO, KOMPAS.com- Banjir di Kota Solo yang terjadi mulai Minggu (1/1/2012) tengah malam dan masih berlangsung hingga saat ini merendam 1.470 keluarga yang tersebar di beberapa kelurahan di beberapa kecamatan, terutama yang berada di dekat Bengawan Solo dan anak-anak sungainya. Di sejumlah tempat, tinggi genangan mencapai 1-1,5 meter.

Banjir sudah mulai surut pada Senin (2/1) pagi, tetapi dikhawatirkan akan naik kembali karena hujan kembali mengguyur sejak pukul 07.00 tadi.

Warga yang rumahnya kebanjiran masih mengungsi, seperti di atas tanggul, masjid, dan rumah kerabat. Beberapa warga mengeluh belum mendapat bantuan logistik padahal mereka tidak dapat memasak karena rumahnya kebanjiran.

"Pagi ini kami akan distribusikan logistik, kalau perlu di beberapa titik akan kami dirikan dapur umum," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Solo Suharso
sumber : http://regional.kompas.com/read/2012...1.470.Keluarga

Karena macet dan banjir kita akhirnya kesulitan mencari rezeki,lebih baik kita mengais rezeki di SOLO aja gan, yang lagi2 konon katanya perekonomian di solo menjadi lebih baik karena peran serta sang WALIKOTA.

Spoiler for SOLO kota REZEKI:


Saban Tahun Penduduk Miskin Solo Meningkat

Saban Tahun Penduduk Miskin Solo Meningkat

[imagetag]
Meski kepemimpinan Walikota Solo Joko Widodo digadang-gadang sukes, namun jumlah penduduk miskin di kota tersebut setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.

Berdasakan data dari Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Solo, peningkatan penduduk miskin Kota Solo mencapai ribuan jiwa setiap tahunnya.

"Peningkatan penduduk miskin sepanjang tahun lalu di kisaran empat persen dari tahun sebelumnya," ujar Sekretaris TKPD Solo, Samuel Rory, beberap waktu lalu, sepeti dilasnir dari Solo Pos.

Pernyataan Samuel berbeda dengan keterangan sebelumnya dimana prediksi peningkatan penduduk miskin tahun 2011 di kisaran tujuh hingga 10 persen.

Sedangkan mengenai karakteristik penduduk miskin, menurut Samuel TKPKD belum melakukan maping sempurna lantaran keterbatasan dana.

Data penduduk miskin versi TKPD Solo, pada 2009 jumlah penduduk miskin Kota Solo mencapai 107.000 jiwa, pada 2010 meningkat menjadi 125.000 jiwa, pada 2011 bertambah lagi menjadi 130.000 jiwa.

Dari data tersebut, TKPD Solo mencatat, peningkatan penduduk miskin dari tahun 2009 ke tahun 2010 berjumlah 18.000 jiwa atau naik 16,8 persen,.

Sementara pada periode 2010 -2011 mengalami kenaikan sebanyak 5000 jiwa atau 4 persen. (ans/aef)
sumber : http://www.berita8.com/read/2012/04/...Solo-Meningkat


Spoiler for SOLO kota KAYA:

KEMISKINAN: Jumlah Penduduk Miskin Solo Ternyata Lebih Banyak
Sumber : http://www.solopos.com/2012/05/07/ke...-banyak-183838
[imagetag]

Quote:


KEMISKINAN -- Seorang pemulung beristirahat di city walk Jl Slamet Riyadi, Solo, beberapa waktu lalu. Pendataan TKPKD menunjukkan jumlah penduduk miskin yang lebih besar dibandingkan data sejumlah lembaga yang ada selama ini. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)
SOLO – Jumlah penduduk miskin di Kota Solo berdasarkan pendataan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) setempat mencapai 133.000 jiwa atau sekitar 25% dari total jumlah penduduk Solo yang mencapai 530.000 jiwa.
Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan pendataan program perlindungan sosial (PPLS'08) dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahkan dari data Pemkot sebelumnya yang tercatat di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Jumlah warga miskin berdasarkan PPLS'08 tercatat sebanyak 21.945 keluarga atau sekitar 85.000 jiwa dengan asumsi setiap keluarga terdiri atas empat anggota. Sedangkan data warga miskin yang dimiliki Bappeda tercatat sebanyak 125.000-an jiwa.
Data tersebut terungkap saat digelar sosialisasi bersama multi stakeholders percepatan pencapaian target pembangunan milenium atau millenium development goals (MDGs) yang digelar TKPKD Solo di Pendapa Rumah Dinas Wakil Walikota Solo, Senin (7/5).
Dalam wawancara yang digelar seusai acara, Wawali FX Hadi Rudyatmo selaku Ketua TKPKD mengakui data warga miskin yang lebih besar itu memang tidak bagus dari sisi politis maupun citra Kota Solo. Namun, data itu harus diakui karena lebih mendekati kenyataan di lapangan.
Data itu diperoleh dengan pendataan berdasarkan 25 parameter dan terus dipantau secara real time, bukan 14 parameter sebagaimana yang digunakan oleh BPS dan hanya di-update tiga tahun sekali. "Kami menilai variabel yang digunakan BPS selama ini hanya mengukur apa yang terlihat secara fisik, kondisi rumah, pendapatan dan sebagainya. Sementara parameter yang kami gunakan, juga memasukkan parameter yang tidak terlihat seperti kemampuan membiayai anak sekolah, membayar biaya kesehatan dan sebagainya," jelas Rudy. Bahkan, tambah Rudy, bayi dari keluarga miskin yang baru lahir pun sudah dimasukkan dalam data. Sebab, tidak mungkin bayi dari keluarga miskin terlahir langsung jadi kaya.
Perbedaan Data
Setelah mendapatkan data yang riil itu, Rudy mengatakan tantangan besar yang menanti di depan adalah bagaimana agar data itu diterima oleh semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan dijadikan dasar dalam kegiatan-kegiatan dari sumber APBD yang berhubungan dengan penanggulangan kemiskinan. Selama ini, data kemiskinan itu berbeda-beda di masing-masing SKPD sehingga sulit sekali untuk mengukur keberhasilan penanggulangan kemiskinan.
Kepala Kesekretariatan TKPKD Solo, Shemmy Samuel Rory menambahkan yang diperlukan adalah sikap legawa dari masing-masing pihak. Tidak hanya kalangan SKPD, tetapi juga ormas, LSM dan kalangan usaha. Mereka harus mau melepaskan ego sektoral masing-masing, melihat kenyataan yang ada, duduk bersama, mengeksplorasi masalah, memahami dan membagi peran dalam penyelesaian masalah itu.
"Saya sebenarnya berharap acara ini menjadi titik awal dari kebersamaan itu. Tapi tampaknya banyak yang belum tertarik. Kalangan ormas dan LSM ada 10-an yang kami undang tapi yang datang hanya satu. Kalangan usaha banyak yang membubarkan diri sebelum acara selesai," ujar Shemmy.
Acara itu dihadiri Wawali dan perwakilan dari Bank Indonesia (BI) Solo, Ketua Kadin Solo, Hardono, dan Kepala Bappeda, Anung Indro Susanto serta wakil SKPD.

Postingan menarik lainnya:

17 Sep, 2012


-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/09/gerakan-warga-jakarta-pindah-ke-solo.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Diterbitkan Oleh : Lebihunik.com

ARTIKEL TERKAIT