Ternyata penemuan hebat anak dari almarhum Sudjianto dan Siti Patmi ini terinspirasi dari film animasi untuk anak-anak. Dragon Ball, sebuah film anime Jepang yang kerap ia tonton jadi sumber inspirasinya. "Ketika Goku (tokoh utama Dragon Ball) akan melayangkan Spirit Ball yang merupakan jurus terdahsyatnya, Goku akan menyerap semua energi makhluk hidup di alam sehingga menghasilkan energi yang luar biasa," katanya.
Konsep itu, lanjut Khoirul, diturunkan formula matematikanya untuk diterapkan pada penelitian. Jurus Spirit Ball dianalogikan sebagai turbo equalizer yang mampu mengumpulkan seluruh energi dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan distorsi data akibat interferensi gelombang. "Kini sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Awalnya hal itu dianggap tak mungkin di dunia telekomunikasi," katanya.
Lebih lanjut Khoirul mengatakan bahwa guard interval merupakan sesuatu yang tidak berguna di perangkat penerima. "Selain hanya untuk pembatas, mengirimkan power untuk sesuatu yang tidak berguna adalah sia-sia," imbuh suami dari Sri Yayu Indriyani. Metode ala jurus Dragon Ball ini bisa dibilang mampu memecahkan masalah transmisi nirkabel. Apalagi temuan ini bisa diterapkan pada hampir semua sistem telekomunikasi, termasuk GSM, CDMA, dan cocok untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah. Menurut Khoirul, dalam penerapannya metode ini mampu menjawab masalah telekomunikasi di kota besar yang punya banyak gedung pencakar langit maupun di pegunungan. "Sebab di daerah itu biasanya gelombang yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang," katanya.
Temuan lulusan Teknik Elektro ITB yang telah dipatenkan itu kini digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi Cina, Huawei Technology. Dengan digunakannya teknologi ini oleh industri, Khoirul berhak mendapatkan royalti. Dan sebagai penghargaan terhadap orang tuanya, royalti pertamanya dia berikan kepada sang ibu di Kediri. "Karena ibu yang berjuang sendirian menyekolahkan saya," katanya.
Asisten Professor di JAIST (Japan Advanced Institute of Science and Technology ) ini masih terus mengasah kemampuannya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, Khorul Anwar menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia jika telah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.
Luar biasa bukan kisah anak bangsa indonesia yang memiliki prestasi cemerlang dimata dunia, ternyata bangsa Indonesia tak hanya sebagai bangsa pengguna namun dapat menjadi bangsa penemu dan sebagai pengubah serta memberikan gebrakan baru kepada dunia . Nah, kini giliran kita sebagai pemuda bangsa, sebagai penerus bangsa untuk tidak hanya sebagai penonton namun turut andil dalam memberikan perubahan kepada dunia. Bukanlah hal yang mustahil bagi kita untuk mengikuti jejak mereka karena ada istilah mengatakan " You can if you think you can" ( Engkau Pasti Bisa Jika Engkau Berfikir Bisa ). Jadi Ayoooo tunjukan semangatmu untuk memberikan perubahan kepada dunia.
sumber | wowunic.blogspot.com | http://forum.viva.co.id/iptek/1195286-sosok-profesor-indonesia-penemu-jaringan-4g-yang-mendunia.html
kabar silla 09 Sep, 2013
-
Source: http://wowunic.blogspot.com/2013/09/inilah-sosok-profesor-indonesia-penemu.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com