Setelah Keane-Vieira, Apakah RVP Jadi Pemicu Ketegangan Baru MU-Arsenal?

Di Terbitkan Ardana

[imagetag]

Manchester - Setelah Patrick Vieira dan Roy Keane hengkang dari Arsenal dan Manchester United, tensi pertandingan antara kedua tim relatif lebih stabil. Bagaimana sekarang terkait Robin van Persie?

Baik Vieira maupun Keane sama-sama keluar dari klub masing-masing pada musim 2005-2006. Vieira menuju Serie A untuk bergabung ke Juventus, sementara Keane hengkang ke Glasgow Celtic di Skotlandia.

Genderang perang di antara mereka, yang kemudian diikuti oleh masing-masing punggawa tim, sudah ditabuh sejak akhir 90-an, ketika dua pemain tersebut didapuk menjadi kapten klub. Tak sekali dua Vieira dan Keane terlibat dalam konfrontasi sengit, baik secara fisik atau kata-kata.

Momen paling menegangkan terjadi pada musim 2004-2005, dalam laga yang digelar di Highbury (markas Arsenal kala itu). Pada mulanya adu mulut terjadi antara Vieira dengan Gary Neville. Sebagai kapten, Keane secara otomatis membela rekannya.

Dalam momen tersebut, pihak stasiun televisi Sky Sports bahkan sempat merekam jelas makian Keane kepada Vieira di depan wasit Graham Poll, yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti: "Suruh Vieira untuk menutup mulutnya!"

Ketika laga dimulai, kamera Sky Sports pun jelas menangkap adegan bagaimana Vieira terlihat tak bersalaman dengan Keane dan Paul Scholes, serta mencengkram erat tangan Neville.

Dalam laga yang berkesudahan 4-2 untuk kemenangan Red Devils tersebut -- sebelumnya Vieira dan Keane sempat juga beradu fisik di atas lapangan --, Keane rupanya masih kesal.

Maka dalam sebuah wawancara usai pertandingan, si pemain Irlandia melontarkan kata-kata: "Vieira tak seharusnya bermain di timnas Prancis, karena ia lebih layak bermain untuk Senegal, tempat lahirnya".

Tetapi, momen tersebut merupakan kisah usang yang sudah layak ditertawakan. Hal itu terlihat dalam sebuah siaran langsung sepakbola oleh salah satu stasiun televisi Inggris. Kedua "pensiunan jenderal" tersebut secara mengejutkan ternyata menjadi pasangan pembawa acara.

Sudah tak ada lagi adu mulut atau konfrontasi fisik ketika mereka membawakan acara tersebut -- terlepas dari kepentingan ratting televisi atau apapun --, Vieira dan Keane sudah terlihat saling melempar tawa dan asik bertukar pendapat.

[imagetag]

Tetapi intensitas ketegangan MU-Arsenal bukan berarti lenyap sepenuhnya, terlebih ketika pada musim ini Arsenal ditinggal seorang kapten dan topskorernya paska Thierry Henry, Robin van Persie.

Ya, dengan alasan ingin meraih trofi lebih banyak lagi, Van Persie pun memutuskan enggan memperpanjang kontrak bersama The Gunners dan hijrah ke Old Trafford.

Alasan orang Belanda itu cukup rasional, sebab dalam delapan musim karirnya bersama Arsenal ia cuma meraih dua trofi: Piala FA dan Community Shield di tahun 2005.

[imagetag]

Apapun alasan tersebut tentu tak bisa sepenuhnya diterima oleh pendukung setia Arsenal. Sekali saja Van Persie bermain kasar, curang, atau merayakan gol ke gawang bekas klubnya itu dengan berlebihan, maka itu berarti Van Persie seperti tengah mengguyur bensin ke kobaran api.

Tetapi mungkinkah Van Persie akan menjadi pemicu ketegangan baru di Arsenal dan MU? Jawabannya dapat disaksikan dalam laga big match keduanya yang berlangsung di Old Trafford, Sabtu (03/11/2012) mendatang.

SUMBER

Postingan menarik lainnya:

01 Nov, 2012


-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/11/setelah-keane-vieira-apakah-rvp-jadi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Diterbitkan Oleh : Lebihunik.com

ARTIKEL TERKAIT