Quote:
klo ga bisa di puter, langsung aja ke sumbenya gan
Ini tanggapan dari ketua DPR yang "terhormat kita"
Marzuki Alie Balas Kritik PPI Jerman
Quote:TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua DPR Marzuki Alie membalas kritik yang dilontarkan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman terhadap kunjungan anggota DPR ke sana. Dia mengatakan, sebaiknya para pelajar indonesia di luar negeri belajar di negeri sendiri. "Kalau DPR tidak boleh studi banding ke luar negeri, kenapa mereka tidak belajar di Indonesia saja? Di Indonesia juga banyak universitas bagus, ilmunya juga lengkap," ujarnya kepada Tempo, Kamis, 22 November 2012.
Sebelumnya, PPI Jerman menolak kunjungan rombongan anggota DPR yang bertandang ke Jerman untuk studi banding masalah Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran. Berdasarkan laporan yang Tempo terima, PPI mengatakan bahwa kunjungan ini tidak direncanakan dengan baik dan salah alamat. Berdasarkan investigasi mereka, PPI Berlin menemukan bahwa institusi yang rombongan DPR sambangi tidak ada kaitannya dengan masalah keinsinyuran.
DIN (Deutsches Institut für Nörmung) yang dikunjungi 12 anggota DPR itu mengurusi standardisasi produk, bukan masalah keinsinyuran. Selain itu, lembaga ini bukan lembaga negara atau pemerintahan. PPI juga mengatakan, dalam pertemuan dengan DIN, banyak anggota DPR yang justru seperti tidak memperhatikan pemaparan pihak DIN sehingga pertanyaan yang diajukan oleh anggota DPR sering kali tak relevan. Selain itu, isi dalam pertemuan ini dianggap biasa dan bisa didapatkan dengan mudah dari Internet.
Sejumlah anggota DPR, menurut pihak PPI, juga terlihat sedang berbelanja dan berjalan-jalan di beberapa tempat perbelanjaan ternama di Jerman. Salah satu yang tertangkap kamera PPI adalah anggota Fraksi Partai Demokrat, Hayono Isman. Dalam foto-foto yang diperoleh Tempo, Hayono terlihat sedang asyik berbelanja dasi di salah satu toko. Selain Hayono, sejumlah anggota DPR lainnya juga tertangkap kamera sedang berjalan di pusat pertokoan di Berlin.
Mendapatkan kritik terhadap lembaga yang dipimpinnya, Marzuki Alie pun meradang. Dia balas mengkritik PPI Jerman. Dia menilai keengganan apa yang dilakukan oleh anggota DPR juga seperti yang dilakukan para pelajar Indonesia di sana, yaitu belajar. Soal informasi yang diterima anggota DPR bisa didapatkan dengan mudah di Internet, Marzuki Alie membalikkannya. "Kenapa mereka juga tidak belajar dari Internet saja? Ngapain jauh-jauh keluar negeri? Ngabisin devisa negara saja," katanya.
Dia menambahkan, kunjungan DPR ke luar negeri lebih penting ketimbang kegiatan belajar para pelajar Indonesia di luar negeri. Alasannya, kunjungan ini menyangkut nasib banyak masyarakat. "Buat undang-undang itu tidak main-main. Kalau salah kebijakan, korbannya rakyat banyak. Kalau salah belajar, sih, cuma mereka saja yang merasakan sendiri," katanya.
Dia menilai tindakan PPI Jerman yang menguntit anggota DPR yang sedang berbelanja juga tak patut dilakukan. Sebagai kelompok intelektual, menurut dia, PPI seharusnya mengajak para anggota DPR untuk berdiskusi. "Didiskusikan apa yang mau dicari? Tujuannya apa? Manfaatnya apa? Jangan orang habis kerja, pulang lewat toko, beli dasi, difoto. Apa seperti itu kelakuan orang yang mengaku intelektual?" katanya.
Surat terbuka untuk Marzuki Ali yang â??KATANYAâ?? udah bergelar â??DOKTORâ??
Quote:Assalamuâ??alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Semoga Anda memahami arti ucapan salam saya ini.
Saya tidak mewakili siapa-siapa kecuali diri saya sendiri, dan kalaupun suara saya ini sama dengan suara saudara-saudara saya lainnya yang di hati kecil mereka masih menyisakan cinta kepada bumi yang dititipkan ALLAH ini (sebuah negri bernama Indonesia), maka itu hanyalah suatu kebetulan yang tidak kami rekayasa.
Saya sangat terkejut membaca tulisan anda di sebuah media nasional pada tanggal 22 November 2012 yang berisi balasan kritik anda kepada PPI Jerman terkait kunjungan kerja para anggota lembaga tinggi Negara yang anda pimpin.
Anda Berkata: â??Kalau DPR tidak boleh studi banding ke luar negeri, kenapa mereka tidak belajar di Indonesia saja? Di Indonesia juga banyak universitas bagus, ilmunya juga lengkapâ??. komentar anda telah menggelitik hati nurani saya dan ingin rasanya saya menuliskan surat terbuka untuk anda.
Ketahuilah wahai Pak Marzuki Alie
Ketika kami memberikan suatu kritikan kepada para pemimpin kami, bukan berarti kami membenci mereka, melainkan karena rasa hormat kami kepada mereka agar mereka bisa memperbaiki diri dan mendapat kehormatan di sisi Allah.
Ketahuilah wahai Pak marzuki Alie
Ketika kami berkoar-koar menentang Kunjungan kerja para anggota DPR ke Luar Negri, hal itu kami lakukan semata-mata kami ingin mengingatkan bahwa di ujung desa di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, masih banyak saudara-saudara kami yang sungguh sulit mencari sesuap nasi, sulit mencari setetes air bersih.
Ketahuilah wahai Pak marzuki Alie
Ketika kami senantiasa memberikan komentar pedas kepada para anggota anda, hal itu kami lakukan semata-mata karena kami tidak ingin kalian menjadi pemimpin yang Dzolim, pemimpin yang kejam merampas hak-hak rakyat demi kepuasan hawa nafsu mereka. Kami ingin kalian seperti Khalifah Umar bin Khattab yang lebih sering mengunjungi rakyatnya ketimbang plesiran di Negri Orang.
Ketahuilah Wahai pak marzuki Alie
Saya sangat terkejut ketika ada orang yang sudah bergelar Doktor membatasi seseorang untuk mencari Ilmu. Terlepas dari tingkat Keshahihan sebuah hadits, Rasulullah pun menganjurkan umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu, walau sampai ke negri cina.
Ketahuilah wahai Pak Marzuki Alie
Ketika kami tinggalkan tanah air Indonesia, sungguh kami melepaskan pelukan orang tua kami di hari terakhir kami di Indonesia dengan air mata haru dan kesedihan yang sangat mendalam, namun kami bertekad akan kembali ke Tanah Air Indonesia dengan air mata bahagia, Insya Allah.
Ketahuilah wahai Pak marzuki Alie
Kami disini bukanlah untuk bersenang-senang. Kami disini sedang mengais Ilmu di sebuah negri yang jauh dari keluarga, dan jauh orang-orang terdekat yang kami sayangi. Kondisi kami di tanah rantau pun sangat bertolak belakang dengan kemewahan anggota DPR, kami disini hidup dari beasiswa dan kami harus mengirit kebutuhan agar bisa memenuhi tuntutan perut untuk hari ini dan esok.
Ketahuilah Wahai pak Marzuki Alie
Sebagian besar kawan-kawan kami disini mendapat beasiswa yang biayanya bersumber dari pemerintah Negara tempat kam belajar, atau dari Universitas tempat kami belajar. Hanya sebagian diantara kami yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia.
Ketahuilah Wahai Pak Marzuki Alie
Belajar di Negri orang membuat kedewasaan berfikir kami menjadi tumbuh dan berkembang, kemampuan berbahasa kami semakin baik dan pikiran kami akan semakin terbuka. Semua itu kami lakukan agar kami memiliki bekal ketika suatu saat kami menjadi pengganti generasi anda dalam kepemimpinan negri ini.
Ketahuilah Wahai pak marzuki Alie
Dahulu kami memandang bahwa Suku kami adalah suku terbaik di Indonesia, namun setelah kami berada di Negri orang, rasa nasionalisme kami tumbuh dengan sendirinya dan kami selalu bersatu menjunjung tinggi Harkat dan Martabat Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tanah Rantu yang kami pijak saat ini.
Saya bukanlah siapa-siapa dan Anda tentu lebih istimewa dari saya, tetapi ingatlah, kelak di Yaumul Hisab dimana itu adalah Pengadilan yang seadil-adilnya, saya akan bersaksi untuk diri saya sendiri dan menjadi saksi pula atas kepemimpinan anda sebagai wakil kami di Parlemen. Wassalamuâ??alaikum warahmatullahi wabarakatuh, semoga Anda memahami arti ucapan salam saya ini.
Taipei, 23 November 2012
Nur Muhammad Malikul Adil
Master Student of Mechanical Engineering Department NTUST
PPI Taiwan
di ambil dari seorang note dari Mahasiswa Taiwan
komentar :
juki...juki...itu para pelajar belajar disono dengan duit pribadi atau dapet beasiswa...lha kalau grombolan anak buahmu kan pake duit rakyat...sebenernya kalu bisa, rakyat se indonesia ini tidak rela mebayari studi banding kalian...tap[ karen anda2 semua dah biasa ngrampok duit kami, & kami tidak berdaya sehigga kami harus bersabar nunggu sampe 2014, akan kami bantai parte2 kalian yang suka jalan2 nggarong duit kami!
sambung di bawah gan
Postingan menarik lainnya:
25 Nov, 2012
-
Source: http://kaskusbetarefresh.blogspot.com/2012/11/hai-mahasiswa-kalian-harus-tau-ini.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com