
Saat mulai berbadan dua, seorang perempuan harus lebih memperhatikan diri dan kesehatannya. Nah, jika seorang ibu hamil tidur mendengkur, tidak boleh disepelekan. Sebab ada beberapa risiko yang mungkin terjadi. Apa saja?
"Sebab dapat meningkatkan berat badannya dan berdampak pada hormon hingga menyebabkan bengkak pada saluran nafas dan juga diabetes," tutur ahli kesehatan RS Mitra Kemayoran, Jakarta, dr Andreas Prasadja, RPSGT saat dihubungi detikHealth Rabu (19/6/2013).
Ia menambahkan ngorok saat tidur pada ibu hamil bisa menyebabkan preeklampsia seperti tekanan darah meningkat, terdapat protein di dalam urine, bengkak di bagian tubuh tertentu akibat penumpukan cairan, sakit kepala, pandangan kabur, serta mual dan muntah.
Pendapat dr Andreas senada dengan studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology. Dari studi tersebut diketahui bahwa wanita yang mulai mendengkur ketika hamil cenderung dua kali lebih sering mengalami preeklamsia dibandingkan wanita hamil yang tidak mendengkur.
Ngorok atau mendengkur dialami oleh 20-35 persen ibu hamil, bahkan yang semula tidak pernah ngorok. Diyakini, peningkatan berat badan saat hamil membuat otot pernapasan terdesak sehingga menyempit di bagian tenggorokan lalu berbunyi saat dilewati udara.
Sementara itu, pakar kesehatan tidur dari RS Medistra, Jakarta, dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT mengatakan di Australia ada satu penelitian dokter yang memeriksa ibu hamil mendengkur. Anak yang lahir dari ibu hamil yang mendengkur biasanya saat lahir berbobot kecil. Sang ibu juga rentan mengalami hipertensi.
"Kalau sebelum hamil tidak mendengkur, mendengkur hanya di trimester terakhir, berarti itu karena berat badan naik sehingga ada penumpukan cairan di tubuh, terutama di leher. Nanti setelah melahirkan dan berat badannya turun, ngoroknya akan hilang," kata dr Rimawati.
Nah, jika si ibu juga mengalami sleep apnea, maka perlu lebih diperhatikan. Menurut dr Rimawati, sleep apnea bisa menyebabkan oksigen dalam tubuh si ibu naik turun dan mengganggu perkembangan janin.
"Hal ini berbahaya bagi janin dan ibunya," ujarnya.
Dari penelitian berskala kecil yang dilakukan oleh Dr Alison Fung dari Melbourne's Mercy Hospital for Women, kebiasaan ngorok pada ibu hamil berkaitan dengan perkembangan janin dan berat badannya waktu lahir. Namun penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan.
Sumber: detik.com
malaku 24 Jun, 2013
-
Source: http://peluang-usahakita.blogspot.com/2013/06/inilah-risiko-yang-mungkin-terjadi-jika.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
ARTIKEL TERKAIT
Health
- Madu Super....Madu Pembunuh Segala Macam Bakteri
- Hebat....Inilah Remaja Jenius Penemu Pendeteksi Dini Kanker Pankreas
- Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Pria Mandul
- Kok Bisa, Wanita Ini Menyetir Mobil Sambil Tidur hingga 300 KM
- Cuba Siap Luncurkan Obat Kanker Yang Tak Rusak Sel
- Ketahuan Anak Ketika Bercinta? Lakukan Ini!
- Mau Sehat dan Bugar, ini Alat Olahraga Yang Laris Dipakai !!
- Kata Dokter Bedah Mata: Ponsel Pintar Bikin Banyak Orang Rabun Jauh
- ANEH !!! Bocah 2 Tahun ini Punya Tanda Lahir Lain dari yang Lain
- AJIB !!! Laura Sukses Turunkan Bobot 19 Kg dalam 8 Minggu Setelah Dikritik Anak
- Sharon Woolley, Dikira Cuma Sembelit Ternyata Ada Kanker Ganas di Tubuh Bocah Ini
- Buah Pare, si pahit yang bikin LANGSING + SINGSET !
- Cara Memberikan Efek Shadow / Bayangan Pada Blog
- SUSAH TIDUR ? atau tidur ngga PULAS ? ini tips nya biar tidur kamu lebih NYENYAK
- Tak Kenal Menyerah, Ilmuwan Kembali Singkap Tabir Mati Suri
- 22 Mitos Tentang Kehamilan
- Sejarah dan Bahaya Enam Zat Terlarang
- Lelaki Bertestis Besar Berisiko Penyakit Jantung
- Dunia Air Pertama Kehidupan di Janin Wanita
- Ternyata Makan Secukupnya Itu Mampu Tingkatkan Ingatan
- 3 Makanan Ini Wajib Anda Konsumsi Saat Sahur.
- Diet Golongan Darah
- Mengapa Hubungan Cinta Itu (Sangat) Penting?
- Inilah Manfaat Puasa Bagi Penderita Gangguan Saraf
- Tapioka, Cocok untuk Bahan Makanan Saat Buka Puasa