Ketahuan Anak Ketika Bercinta? Lakukan Ini!

Di Terbitkan Ardana


Ketahuan Anak Ketika Bercinta? Lakukan Ini! - Tak sedikit pasangan yang ketahuan oleh anak ketika bercinta. Meski sudah bersembunyi di balik selimut atau melakukannya dengan pelan, mungkin beberapa pasangan masih lupa mengunci pintu. Lantas apa yang harus dilakukan kalau sudah begitu? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari The Stir berikut ini.

"Kami sedang bergulat."
Tergantung posisi seks yang apa yang sedang dilakukan, ini adalah alasan yang paling masuk akal.

"Aku sedang belajar naik kuda."
Sebenarnya alasan ini menjadi tidak masuk akal ketika anak memergoki orang tuanya bercinta dalam keadaan tanpa busana. Maka dari itu untuk berjaga-jaga, sebaiknya Anda tetap memakai atasan.

"Kami bermain petak umpet."
Alasan ini bisa digunakan ketika Anda sedang melakukan seks oral, terutama jika ada selimut yang menutupi. Namun jika tidak, jadikan pelajaran pada anak agar jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulutnya tanpa sepengetahuan orang tua.

"Kami melatih pelukan."
Latihan adalah kunci dari kesempurnaan bukan? Jadi gunakan alasan tersebut dengan tujuan mengajarkan anak bahwa latihan itu penting.

"Sedikit berolahraga."
Alasan yang satu ini sebenarnya tidak bohong. Sebab ketika bercinta, tubuh bisa membakar hingga 300 kalori.

Itulah beberapa hal dan alasan yang bisa dilontarkan ketika ketahuan anak saat bercinta. Punya pengalaman serupa? Bagaimana cara Anda mengatasinya?
SelengkapnyaKetahuan Anak Ketika Bercinta? Lakukan Ini!

Bulutangkis Meraih Sukses, SBY Sindir PSSI

Di Terbitkan Ardana


Bulutangkis Meraih Sukses, SBY Sindir PSSI - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memuji suksesnya tim bulutangkis Indonesia di bawah kepemimpinan Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan. SBY meminta pengurus cabang olahraga lainnya mengikuti sukses PBSI, termasuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

SBY menyempatkan diri mengucapkan selamat kepada tim bulutangkis Indonesia yang meraih dua gelar di Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, China, Minggu 11 Agustus 2013. Indonesia meraih sukses di nomor ganda campuran melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Menurut SBY, kepengurusan PBSI yang solid menjadi salah satu kunci kebangkitan prestasi bulutangkis Indonesia saat ini. Untuk itu, SBY meminta pengurus cabang olahraga lainnya mengikuti jejak sukses PBSI, termasuk PSSI.

"Pesan saya, kita bangkitkan kembali olahraga nasional di negeri ini. Sepakbola, pesan saya berlatih yang benar, siapkan yang benar. Jangan gaduh antarpengurus, antarorang sehingga tidak maju-maju," ujar SBY di Istana Bogor, Senin 12 Agustus 2013.

SBY menilai, apabila atlet tekun berlatih dan pengurus memberi dukungan tinggi, maka prestasi olahraga Indonesia akan kembali diraih.

"Jadi kuncinya kalau pengurusnya beres, tidak berantem satu sama lain, konsentrasi untuk memajukan olahraga yang dibinanya, olahraga itu akan berkembang. Jika sebaliknya, akan habis waktu dan energi kita. Olahraga kita tidak akan ke mana-mana kalau pengurusnya berantem terus. Ribut terus," tegas SBY.

"Sekali lagi selamat untuk para atlet kita, rakyat Indonesia tentu bangga dan bersyukur. Saya senang, bangga, syukur saya kepada kepemimpinan PBSI pak Gita Wirjawan. Tapi jangan berpuas hati," sambungnya. (ren) - VIVAnews.
SelengkapnyaBulutangkis Meraih Sukses, SBY Sindir PSSI

Seandainya punya bini kaya gini, mau diapain gan?? bening pake banget

Di Terbitkan Ardana

Seandainya punya bini kaya gini, mau diapain gan?? bening pake banget - langsung aja nih gan, ni ane nemu di facebluk. ane gemes banget liat mukanya. sayang gak kenal..matabelo






gimana gan?? ditunggu komengnya ya..

[ kaskus.co.id ]
SelengkapnyaSeandainya punya bini kaya gini, mau diapain gan?? bening pake banget

Saat Pasukan TNI Meneteskan Air Mata Haru Melihat Jenderal Soedirman

Di Terbitkan Ardana


Saat Pasukan TNI Meneteskan Air Mata Haru Melihat Jenderal Soedirman - Suatu malam di belantara Jawa tahun 1949. Soedirman terbatuk-batuk sepanjang malam dalam sebuah pondok reot di tengah hutan. Mantel lusuhnya tidak mampu menahan udara dingin malam itu. Paru-parunya terus digerus penyakit TBC yang makin parah.

Di luar pondok, berjaga belasan pengawal Soedirman. Mereka tahu saat ini sang panglima menjadi buruan nomor satu pasukan baret merah Belanda, Korps Speciale Troepen (KST). Nyawa Soedirman dalam bahaya besar.

Tak ada pengawal Soedirman yang tidak meneteskan air mata. Betapa teguh hati jenderal bermantel lusuh yang sakit-sakitan itu.

Soedirman lahir tahun 1916 di Desa Bantarbarang, Purbalingga, Jawa Tengah. Awalnya Soedirman adalah guru di sekolah Muhammadiyah. Dia kemudian mengikuti pendidikan Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor. Soedirman menjadi Daidancho atau Komandan Batalyon di Kroya. Setelah kemerdekaan, Soedirman mendapat pangkat kolonel dan memimpin Divisi Y. Dia membawahi enam resimen di Jatiwangi, Cirebon, Tegal, Purwokerto, Purworedjo dan Cilacap.

Nama Soedirman bersinar saat pertempuran di Ambarawa. Dalam pertempuran yang terjadi tahun 1945 itu, Soedirman dan pasukannya berhasil memukul pasukan Inggris. Dalam sidang tentara, Soedirman kemudian terpilih menjadi panglima TNI. Soedirman memikul tanggung jawab besar. Mempertahankan kemerdekaan RI dari kemungkinan ancaman agresi militer Belanda.

Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948 sukses menduduki Yogyakarta yang saat itu menjadi ibukota Republik Indonesia. Gabungan pasukan baret hijau dan baret merah Belanda merebut Yogya hanya dalam hitungan jam. Mereka pun menangkap para pimpinan republik. Soekarno, Hatta, Sjahrir dan hampir seluruh pejabat negara saat itu.

Tapi Soedirman tidak mau menyerah. Dia menolak permintaan Soekarno untuk tetap tinggal di Yogyakarta. Saat itu ada perbedaan pendapat antara pemimpin sipil dan pemimpin militer. Soedirman memilih masuk hutan. Memimpin pasukannya dari belantara hutan dan mengorbankan perlawanan semesta sesuai perintah siasat nomor satu.

Soedirman memerintahkan seluruh prajurit TNI untuk membentuk kantong-kantong gerilya. Mundur dari daerah perkotaan yang dikuasai Belanda dan bersiap untuk bergerilya dalam waktu yang panjang.

Dimulailah perjalanan legenda itu. Panglima tertinggi TNI dengan paru-paru sebelah, dan tubuh sempoyongan bergerilya keluar masuk hutan. Mengorganisir anak buahnya dan membuktikan TNI masih ada.

Ibukota negara boleh jatuh, presiden boleh ditawan, tapi TNI tidak pernah menyerah. Benteng terakhir republik ada dalam hati para prajurit.

Kondisi kesehatan Soedirman terus memburuk. Akhirnya dia terpaksa ditandu. Konon, setiap prajurit berebutan mengangkut tandu sang jenderal itu. Mereka semua merasa haru melihat sosok Pak Dirman.

Pasukan baret merah Belanda selalu gagal menangkap Soedirman. Berkali-kali pasukan kebanggaan Jenderal Spoor ini harus pulang dengan tangan hampa saat memburu Soedirman.

Perjuangan Soedirman tidak sia-sia. Berbagai serangan yang dilakukan TNI mampu mendesak Belanda duduk ke meja perundingan. Hingga akhirnya Belanda setuju untuk meninggalkan Yogyakarta.

Maka Soedirman kembali ke Yogyakarta. Resimen-resimen TNI berbaris menyambutnya. Mereka tidak kuasa menahan haru melihat tubuh kurus yang berbalut mantel seperti milik petani itu. Para prajurit tahu hanya semangat yang membuat Pak Dirman tahan bergerilya berbulan-bulan.

Mata para prajurit yang berbaris rapi itu basah oleh air mata. Dada mereka sesak saat memberikan penghormatan bersenjata pada Soedirman.

Semua tahu, gerilya yang dilakukan Soedirman besar artinya untuk Republik Indonesia. Jika Soedirman tidak bergerilya dan melakukan serangan pada Belanda, maka dunia internasional akan percaya propaganda Belanda bahwa republik sudah hancur. Tanpa gerilya, Indonesia tidak akan mungkin punya suara dalam perundingan Internasional.

Di depan istana Presiden Yogyakarta, Soekarno merangkul Soedirman. Soekarno sempat mengulangi pelukannya karena saat pelukan pertama tidak ada yang memotret momen itu. Momen ini penting artinya, pertemuan keduanya seakan menghapus perbedaan pendapat antara pemimpin sipil dan militer.

Soedirman meninggal 29 Januari 1950. Saat merah putih sudah berkibar di seluruh pelosok nusantara, Soedirman tidak hidup cukup lama untuk melihat hasil perjuangannya.[ian]

SelengkapnyaSaat Pasukan TNI Meneteskan Air Mata Haru Melihat Jenderal Soedirman